Rekomendasi Emas Mingguan 17 – 21 Oktober 2022: Apakah Dalam Bahaya Jatuh ke Bawah $1,600?

1173

(Vibiznews – Commodity) Pasar emas mengakhiri minggu lalu dengan penurunan hampir $90 dari ketinggian di bulan Oktober karena investor memperbaharui ekspektasi mereka akan sangat agresifnya Federal Reserve AS sampai kepada akhir tahun.

Yields treasury AS 10 tahun melewati di atas 4% pada hari Jumat, sementara indeks dollar AS naik kembali mendekati ketinggian selama 20 tahun setelah data makro ekonomi yang keluar pada minggu lalu memperkuat pandangan akan ada lebih banyak kenaikan tingkat bunga dibandingkan dengan perubahan berbalik turun dari the Fed. Sebagai respon dari pasar emas, harga emas jatuh menembus ke bawah $1,650 di level $1,645.

Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di $1,697, emas mengakhiri minggu lalu dengan penurunan ke $1,655. Harga emas telah mulai turun tajam sejak hari Senin ke $1,665 dengan USD meneruskan kenaikannya. Pada hari Selasa berbalik naik ke $1,681, hanya karena ada aksi short covering dan bargain hunting. Pada hari Rabu kembali turun ke $1,670 karena faktor bearish di luar pasar emas dan relatip stabil pada hari Kamis ditengah volatilitas pasar setelah keluarnya angka CPI AS. Pada hari Jumat melanjutkan penurunannya ke $1,645.

Pergerakan Harga Emas Harian Minggu Lalu

Harga emas turun tajam pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, tertekan oleh naiknya indeks dollar AS, meningkatnya yields treasury AS dan melemahnya harga minyak mentah. Momok yang menakutkan dari kebijakan moneter yang agresif ketatnya dari Federal Reserve AS terus menaungi pasar metal berharga emas.

Keengganan terhadap resiko tetap tinggi pada permulaan minggu perdagangan yang baru ini. Perang Rusia dengan Ukraina telah bereskalasi dengan Rusia meluncurkan misil – misilnya ke beberapa kota di Ukraina setelah jembatan strategis bagi Rusia di daerah Krimea mengalami kerusakan berat akibat ledakan yang dilakukan kemungkinan oleh militer Ukraina. Sementara itu, Korea Utara telah menguji coba misil balistiknya untuk memprovokasi Barat di tengah sudah tingginya ketegangan geopolitik global.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $32.20 ke $1,665.80 per troy ons.

Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa, sebagian karena ada aksi “short-covering” di pasar berjangka dan sebagian karena “bargain hunting” permintaan safe-haven di pasar tunai.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober naik $16.30 ke $1,681.40 per troy ons.

Harga emas turun pada pertengahan perdagangan sesi AS hari Rabu, karena faktor bearish di luar pasar emas, termasuk naiknya yields obligasi AS dan menguatnya indeks dollar AS. Turunnya harga minyak mentah juga menambah tekanan turun terhadap harga emas. Postur tehnikal jangka pendek emas telah berbalik lebih bearish belakangan ini yang juga mengundang para penjual yang berdasarkan grafik tehnikal jangka pendek.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $11.30 ke $1,670.40 per troy ons.

Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis, setelah munculnya laporan inflasi AS yang memanas berikutnya.

Emas mengalami tekanan jual karena indeks dollar AS mengalami rebound dari kerugian dalam perdagangan semalam dan yields obligasi AS juga naik setelah keluarnya laporan inflasi AS yang terbaru.

Laporan inflasi AS yang terbaru sebagaimana yang terlihat di dalam laporan Consumer Price Index (CPI) bulan September menunjukkan kenaikan inflasi sebesar 0.4% dari bulan Agustus. Angka ini juga di atas dari angka yang diperkirakan sebesar 0.3%. Secara tahunan CPI AS naik 8.2%. Sementara pasar memperkirakan secara tahunan CPI AS hanya naik 8.1% setelah pada bulan Agustus naik sebesar 8.3%. Laporan CPI hari ini menunjukkan bahwa the Fed benar dalam hal kepercayaannya bahwa inflasi masih belum bisa dikontrol.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $1.60 ke $1,669.80 per troy ons.

Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Jumat dengan menguatnya dollar AS. Harga emas terus diperdagangkan dalam hubungan yang terbalik secara kuat dengan dollar AS, sementara para investor sedang bingung terhadap ketidak sanggupan emas untuk menangkap arus safe – haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian di pasar.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $24.30 ke $1,645.50 per troy ons.

Dalam Bahaya

Penurunan harga emas yang hampir $90 dari ketinggian di bulan Oktober membuat posisi emas menjadi berbahaya. Pasar emas tidak mendapatkan kelegaan barang sedikitpun di tengah kuatnya dollar AS. Apa yang membuat berbahaya adalah juga Yen Jepang yang sudah berada pada level yang lebih rendah daripada pada saat terjadi krisis keuangan di Asia pada waktu yang lalu dan Poundsterling Inggris sedang berada di tengah resiko dari ke tidak stabilan pasar keuangan.

Dan dari sisi kebijakan moneter, para pejabat keuangan Amerika Serikat tidak mungkin melakukan intervensi dengan cepat. Akibatnya dollar AS akan dibiarkan terus mengalami rally. Minggu lalu, Secretary Treasury AS, Janet Yellen telah memberikan anggukan menyetujui rally dari dollar AS, yang membuat emas menjadi berada pada situasi yang berbahaya paling tidak untuk saat ini.

Saat ini adalah lingkungan dimana dollar AS akan menjadi trade – off dari arus safe – haven terhadap ekspektasi kenaikan tingkat bunga the Fed.

Apa yang membuat keadaan menjadi semakin buruk adalah perubahan outlook dari the Fed. Dengan keluarnya data inflasi Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI) AS yang memanas pada minggu lalu, inflasi di AS terbukti lebih kuat. Pasar dengan perlahan-lahan akan menaikkan ekspektasi kenaikan tingkat bunga the Fed. Dan ini berarti merupakan perubahan (game changer) bagi outlook emas.

Menurut CME FedWatch Tool, ada 99.7% probabilita kenaikan tingkat bunga sebesar 75 bps pada bulan November, 74% probabilita tambahan kenaikan tingkat bunga pada bulan Desember dan kemungkinan akan ada rangkaian kenaikan tingkat bunga yang lebih kecil pada bulan Februari dan Maret tahun depan.

Dalam hanya satu minggu, pasar menaikkan harga dari sebelumnya 125 bps kenaikan tingkat bunga, sekarang menjadi kenaikan sebesar 175 bps. Kondisi ini bukanlah berita baik bagi emas yang tidak memiliki bunga. Semakin agresif tindakan dari the Fed, akan membuat harga emas semakin volatile dan tertekan ke depannya.

Data inflasi CPI pada hari Kamis minggu lalu menunjukkan bahwa inflasi di AS masih terus berada di atas dari yang diperkirakan. Angka inflasi inti bahkan bergerak lebih tinggi lagi. Di tengah kondisi seperti ini, the Fed akan harus memberikan kesan bahwa mereka benar – benar ingin melakukan apa saja yang diperlukan untuk mengendalikan inflasi. Melihat kepada grafik ke depannya, pasar bahkan memperhitungkan dalam harga kenaikan tingkat bunga sampai hampir 5% pada bulan Maret 2023.

Pesan yang datang dari the Fed tidak akan mengijinkan emas untuk bisa mempertahankan setiap rally harga emas yang terjadi. Dan fakta bahwa emas gagal untuk bisa naik menembus $1,740 pada minggu lalu adalah tanda – tanda negatip bagi pergerakan harga emas ke depannya.

The Fed memiliki ruang untuk lebih banyak kenaikan tingkat bunga. Emas tidak akan bisa mengalami rally yang berkelanjutan di hadapan pergerakan kenaikan tingkat suku bunga the Fed yang agresif ini. Harga emas kemungkinan bisa mengetes kembali ke rendahan pada bulan September.

Level Support yang Perlu Diperhatikan.

Level support berikutnya bagi harga emas adalah $1,615, diikuti dengan $1,580 per ons. Resistance di sekitar $1,700, $1,707 dan $1,711.

Emas tidak pernah menghabiskan banyak waktu dengan berada di bawah $1,600 per ons sejak tahun 2019, karenanya apa yang akan terjadi merupakan hal yang mengkuatirkan apabila harga emas sampai jatuh menembus ke bawah $1,600 per ons.

Apabila harga emas jatuh sampai menembus level support kunci di $1,620, harga emas bisa melanjutkan penurunannya ke $1,600. Apabila support psikologis yang sangat kuat di $1,600 juga berhasil ditembus turun, maka tidak banyak orang yang mau bertahan di level bawah ini. Tidak ada banyak level support di bawah $1,600 sejak tahun 2019 sehingga kemungkinan harga emas bisa jatuh sampai ke $1,565 per ons.

Kemungkinan kenaikan harga emas bisa terjadi apabila ada berita makro yang negatip pada minggu ini dan level resistance yang pertama adalah $1,675 per ons.

Jika survey regional terus mengeluarkan hasil yang buruk dan pasar perumahan menunjukkan tanda – tanda mendingin lebih jauh, ini akan mendukung argumen bahwa pasar telah dengan benar memperhitungkan dalam harga seberapa jauh the Fed bisa melakukan pengetatan. Setiap berita yang negatip adalah kabar baik bagi emas.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,635 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,615 dan kemudian $1,600.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,650 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,688 dan kemudian $1,700.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido