(Vibiznews – Commodity) Harga emas telah naik hampir $50 pada hari Jumat minggu lalu dengan laporan pekerjaan AS mengklarifikasi beberapa dari pesan – pesan Federal Reserve yang bercampuran, dan Cina memberikan signal akan kemungkinan kelonggaran dari kebijakan “Zero Covid”-nya. Tetapi para investor dan trader harus berhati-hati, karena seperti yang telah terjadi beberapa kali sebelumnya, semua rally harga emas yang cepat sebelumnya, telah dipakai menjadi kesempatan untuk menjual emas.
Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?
Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di $1,639, emas mengakhiri minggu pada hari Jumat minggu lalu dengan kenaikan mingguan ke $1,682. Pada awal minggu, harga emas bergerak side-ways dengan penurunan pada hari Senin ke $1,636 dan kenaikan pada hari Selasa ke $1,643. Pada hari Rabu volatilitas tinggi dengan emas sempat naik ke $1,673 setelah diumumkan keputusan FOMC the Fed, namun dengan cepat turun kembali ke $1,623 setelah konferensi pers dengan ketua FOMC the Fed, Powell. Hari Kamis berhasil rebound ke $1,648 dan lanjut naik ke $1,682 pada hari Jumat.
Pergerakan Harga Emas Harian Minggu Lalu
Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, tertekan oleh karena reboundnya indeks dollar AS dan naiknya yields treasury AS pada awal perdagangan minggu ini.
Emas berjangka kontrak bulan Desember sempat turun turun $3.20 ke $1,636.50 per troy ons pada hari Senin malam.
Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa. Melemahnya dollar AS dan turunnya yields treasury AS adalah faktor pendukung naiknya harga emas. Berita yang positip secara potensi yang datang dari Cina juga menopang harga minyak mentah WTI.
Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $7.70 ke $1,643.60 per troy ons.
Emas kehilangan semua keuntungan yang diperoleh setelah pernyataan dari the Fed, dengan ketua the Fed Jerome Powell memberikan signal bahwa level terakhir dari tingkat bunga kemungkinan akan lebih tinggi daripada yang pernah dipikirkan sebelumnya. Dia juga mengatakan bahwa jendela untuk pendaratan yang mulus telah menyempit.
Hari Rabu, harga emas jatuh dengan cepat selama konferensi pers Powell. Setelah the Fed mengambil keputusan untuk menaikkan tingkat bunga sebesar 75 bps untuk ke empat kalinya berturut-turut. Dengan kenaikan tingkat bunga yang terakhir pada hari ini, berarti the Fed telah menaikan tingkat bunganya sebesar 375 bps sejak bulan Maret, yang membawa tingkat bunga kunci the Fed kepada rentang antara 3.75% – 4%.
Setelah sempat melompat tinggi ke ketinggian harian di $1,673 segera sesudah pengumuman hasil pertemuan FOMC the Fed, harga emas berjangka Comex bulan Desember, langsung berbalik turun ke $1,639.70 dan melanjutkan penurunannya ke $1,623.50 per ons.
Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $20.600 ke $1,623.50 per troy ons.
Hari Kamis, harga emas naik, memperpanjang rebound ke arah $1,650 di sekitar $1,648 per ons. Kenaikan harga emas disebabkan terjadinya koreksi normal terhadap dollar AS yang gagal menembus resistance di 113.00.
Sentimen pasar tetap terangkat positip jelang rilis data employment AS, Non-farm Payrolls bulan Oktober, sementara yields treasury AS diperdagangkan naik.
Fokus pasar sekarang sedang mengarah kepada rilis data yang paling penting, Non-farm Payrolls AS bulan Oktober dengan angka utama diperkirakan turun ke 200.000 dibandingkan dengan angka sebelumnya di 263.000.
Apabila angka yang keluar lebih rendah daripada angka yang diperkirakan, maka akan berpotensi pada kenaikan tingkat bunga oleh the Fed yang lebih rendah pada bulan – bulan yang akan datang, sehingga rebound harga emas bisa diperpanjang.
Namun kenaikan harga emas tetap terbatas, dengan para investor akan melihat kepada rilis data hari Kamis minggu depan, Consumer Price Index (CPI) AS sebagai tanda – tanda apa yang akan dilakukan oleh the Fed pada kenaikan tingkat bunga berikutnya.
Harga emas naik tajam pada awal perdagangan sesi AS hari Jumat, didorong oleh laporan pekerjaan AS yang sangat bagus. Naiknya harga minyak mentah dengan kuat dan melemahnya indeks dollar AS juga menjadi faktor bullish di luar pasar emas. Aksi “short covering” juga terlihat di pasar pada hari terakhir minggu perdagangan.
Laporan employment AS bulanan, bulan Oktober dari Departemen Tenaga Kerja AS, menunjukkan bahwa penambahan angka kunci Non-Farm Payrolls (NFP) naik sebanyak 261.000, dimana angka ini jauh di atas dari angka yang diperkirakan sebesar 205.000, dan mendekati angka penambahan pekerjaan bulan September yang lalu sebesar 263.000.
Harga emas naik dengan keuntungan yang solid setelah laporan NFP AS keluar dengan angka yang tidak terlau panas dan juga tidak terlalu dingin, yang berarti tidak terlalu kuat sehingga bisa memicu Federal Reserve untuk menjadi lebih agresif di dalam pengetatan kebijakan moneternya, tapi tidak juga terlalu lemah sehingga menyebabkan lebih banyak keprihatinan akan terjadinya resesi ekonomi AS.
Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $52.10 ke $1,682.70 per troy ons.
Laporan NFP Mengklarifikasi Kebingungan
Emas telah memulai suatu permulaan yang spektakuler ke bulan November. Setelah membukukan kerugian bulanan yang paling panjang, lebih dari lima dekade.
Berita – berita yang dilaporkan pada minggu lalu membawa kepada kebingungan di pasarr, setelah the Fed menaikkan tingkat bunga sebesar 75 bps, untuk keempat kalinya berturut-turut.
Dari sisi dovish, Powell mengatakan bahwa bank sentral AS sekarang sedang menaruh perhatian yang seksama kepada “pengetatan kumulatif” dan potensi terjadinya perbedaan waktu dimana kebijakan moneter mempengaruhi inflasi dan aktifitas ekonomi.
Namun dari sisi hawkish, ketua the Fed ini menekankan bahwa “level akhir” dari tingkat suku bunga akan perlu lebih tinggi lagi daripada yang sebelumnya diperkirakan dan menambahkan bahwa jendela untuk pendaratan yang mulus sudah “sempit”.
Segala sesuatunya menopang emas pada hari Jumat minggu lalu ketika laporan pekerjaan AS bulan Oktober menunjukkan tingkat pengangguran AS naik menjadi 3.7% meskipun penciptaan pekerjaan lebih tinggi daripada yang diperkirakan.
Laporan Non-Farm Payrolls hari Jumat yang lalu menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sedang mendingin dan itu adalah kabar baik. Emas naik sementara dollar AS mengalami hari yang terburuk sejak bulan Maret 2020. Pasar sekarang percaya bahwa the Fed sudah punya pegangan yang baik dalam menentukan kebijakannya dan bisa memperlambat kecepatannya.
Meskipun demikian, perlambatan di dalam kenaikan tingkat bunga tidak berarti the Fed tidak akan menaikkan tingkat bunga lebih tinggi lagi. Pasar mulai memperhitungkan dalam harga the Fed akan menaikkan tingkat bunganya sampai 5.25% dan yields obligasi 2 tahun AS masih jauh dari level itu. Setelah muncul berita ini, yields treasury 2 tahun AS naik lebih dari 50 bps dan naik ke atas yields 10 tahun yang menjadi ukuran resesi kunci yang saat ini berada pada ketinggian dekat 40 tahun.
Pasar sekarang sedang berpikir bahwa ekonomi sedang melambat dan ini direfleksikan di dalam kurva yields 2 tahun dan 10 tahun.
Namun itu belum merupakan gambaran keseluruhan. Ekspektasi pasar bahwa Cina sedang akan melonggarkan kebijakan “Zero-Covid”-nya juga mendorong naik harga emas.
Pandangan Mengenai Rally
Meskipun terjadi kenaikan yang kuat pada hari Jumat minggu lalu, banyak yang tidak percaya bahwa rally ini akan bisa berlangsung terus dengan tren harga emas jangka panjang masih bearish.
Kelihatannya lebih banyak kemungkinan ini adalah rally yang sejenis dengan tekanan sesaat yang seharusnya memasang posisi jual. Terlalu pagi bagi harga emas untuk bergerak naik. The Fed belum selesai menaikkan tingkat bunganya.
Emas bisa jatuh sampai ke bawah $1,600 pada bulan – bulan yang akan datang dengan tingkat bunga the Fed masih akan memuncak sampai 5.5%, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya di bawah 5%.
Pada saat ekonomi melambat, maka tingkat bunga riil akan mulai melompat naik. Dan para bank sentral tidak akan membeli banyak emas seperti yang dilakukan pada kuartal yang lalu. Harga penyimpanan akan sangat mahal.
Belakangan ini, setiap kali emas mengalami rally, aksi jual melanda pasar emas. Banyak orang sudah keluar dari pasar emas sebelumnya dan ini adalah rally “short-covering”. Emas masih akan menghadapi saat yang berat.
Pivot emas saat ini berada di sekitar $1,685 per ons. Inilah level tertinggi dimana harga emas mandek. Emas sekarang berada pada level $1,682 per ons.
Saat ini adalah saat yang baik untuk keluar dari posisi beli dan mengambil untung sebelum kekuatan dollar AS datang kembali.
Namun, jika harga emas bergerak naik ke atas $1,685 per ons, outlook bisa berubah. Perlu dipikirkan lagi strategi tradingnya.
Apakah emas akan bisa menembus level resistance kunci berikutnya, dan kemudian bergerak naik ke arah $1,700 per ons, akan tergantung kepada data inflasi minggu ini. Jika data inflasi menunjukkan tekanan harga sudah mulai turun, maka emas bisa naik ke teritori itu. Namun, apabila angka inflasi yang muncul lebih panas daripada yang diperkirakan, ini akan menjadi faktor bearish bagi harga emas. Konsensus pasar memperkirakan angka CPI bulan Oktober akan melambat, turun menjadi 8% dari sebelumnya pada bulan September di 8.2%.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,650 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,615 dan kemudian $1,600.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,688 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,700 dan kemudian $1,7015.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido


