Rekomendasi Emas Awal 2023: Akankah Terus Melanjutkan Ketangguhannya?

823

(Vibiznews – Commodity) Emas memulai tahun 2023 dengan diperdagangkan di atas $1,800 namun dengan kehati-hatian yang menyebabkan harga emas diperdagangkan di sekitar $1,823 tidak banyak bergerak dari harga penutupan tahun 2022 di $1.824.

Walaupun emas harus berjuang keras dalam menarik investor selama tahun 2022, emas pada tahun lalu masih menjadi salah satu asset investasi dengan kategori “best – performing”. Emas mengakhiri tahun 2022 di teritori netral dengan hanya turun $5 selama setahun, dibandingkan dengan indeks saham S&P 500 yang mengalami kerugian sebesar 20% selama setahun. Bagaimana prospek emas di awal tahun 2023 ini?

Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di $1,798, emas mengakhiri minggu lalu dengan kenaikan ke $1,824, meskipun secara mingguan mengalami kenaikan, secara tahunan harga emas mengalami sedikit penurunan sebesar $5. Harga emas minggu terakhir 2022, pada hari Senin masih stabil. Pada hari Selasa mulai naik ke $1,829. Namun pada hari Rabu terkoreksi ke $1,810 karena aksi ambil untung setelah kenaikan yang signifikan yang terjadi pada hari Selasa. Pada hari Kamis, harga emas melanjutkan penurunannya ke $1,808 dengan para investor dan trader keluar posisi jelang akhir tahun 2022. Menutup tahun 2022 pada hari Jumat harga emas berbalik naik dengan emas ditutup di $1,824, turun sedikit dari posisi awal Januari di $1,829.

Pergerakan Harga Emas Harian Minggu Lalu

Harga emas naik pada awal jam perdagangan sesi AS hari Senin, karena faktor – faktor di luar pasar emas sedang mendukung harga emas naik. Melemahnya dollar AS memulai minggu perdagangan yang baru dan naiknya harga minyak mentah merupakan faktor di luar pasar emas yang mendukung kenaikan harga emas.

Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $6.30 ke $1,7804.50 per troy ons.

Harga emas naik pada awal jam perdagangan sesi AS hari Selasa, karena faktor – faktor di luar pasar emas sedang

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah menguat pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pasar lebih sepi karena liburan Natal pada awal minggu hari Senin.

Hal kunci di luar pasar emas adalah turunnya indeks dollar AS dan harga minyak mentah Nymex naik dan diperdagangkan di sekitar $79.00 per barel.

Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $25.50 at $1,829.70 per troy ons.

Harga emas turun pada pertengahan jam perdagangan sesi AS hari Rabu, karena koreksi normal dari keuntungan yang terjadi baru – baru ini dimana harga emas naik menyentuh ketinggian selama enam bulan pada hari Selasa.  Aksi ambil untung dari para trader futures jangka pendek terlihat juga dalam perdagangan sesi AS.

Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $19.60 ke $1,810.60 per troy ons.

Tekanan jual di pasar emas meningkat dengan hal kunci di luar pasar emas berbalik menjadi bearish pada perdagangan pagi hari. Indeks dollar AS menguat setelah diperdagangkan turun dalam perdagangan semalam. Harga minyak mentah turun dan kehilangan keuntungan overnight-nya. Saat ini diperdagangkan di sekitar $78 per barel.

Pasar menjadi lebih sepi setelah liburan Natal dan tinggal beberapa hari lagi masuk ke tahun yang baru.

Harga emas turun pada awal jam perdagangan sesi AS hari Kamis, di tengah perdagangan yang sepi karena memasuki minggu dan bulan liburan akhir tahun.

World Gold Council melaporkan pembelian emas bank sentral berada pada tingkat yang tertinggi sejak 1967, dengan Rusia dan Cina kemungkinan menjadi pemimpin. Sanksi terhadap Rusia dan ketegangan hubungan antara Barat dan Cina telah membawa kedua negara untuk mengadopsi kebijakan bebas dari dollar AS.

Hal kunci di luar pasar emas adalah melemahnya indeks dollar AS dan minyak mentah Nymex yang harganya turun dan diperdagangkan di sekitar $77.77 per barel.

Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $2.60 ke $1,808.50 per troy ons.

Menutup tahun 2022 pada hari Jumat, emas berhasil mempertahankan keuntungan yang solid di atas $1,800, meskipun turun $5.00 di bawah harga pembukaan di Januari 2022.

Banyak trader sedang liburan pada minggu ini, membuat volume perdagangan sedikit dan kondisi sepi. Traders pada keluar posisi menjelang liburan “old and new” akhir minggu selama tiga hari.

Pasar saham global bervariasi menuju melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Memasuki tahun yang baru, investor akan terus memonitor dengan ketat peperangan Cina melawan Covid – 19.

Hal kunci di luar pasar emas adalah sempat melemahnya indeks dollar AS sebelum akhirnya berhenti melemah dan mulai menguat. Sementara minyak mentah Nymex sedikit turun dan diperdagangkan disekitar $78.75 per barel.

Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $16.10 ke $1,824.50 per troy ons.

Top Performer 2023?

Emas telah mengalami tekanan turun ke dasar yang cukup lama pada tahun 2022. Emas bisa menjadi “top performer” pada tahun 2023, terutama apabila komoditi secara luas melemah pada saat Federal Reserve melonggarkan kebijakan moneternya.

Emas bisa bergerak naik ke atas $2000 per ons pada tahun 2023, terutama pada saat the Fed bergerak dari kecepatan pengetatan yang tinggi dalam 40 tahun ke arah pelonggaran.

Outlook Permulaan Tahun 2023

Pasar sedang mencoba untuk menyatukan outlook permulaan tahun depan, dengan data-datanya menunjukkan tanda-tanda yang bervariasi dari suatu perlambatan ekonomi, turunnya inflasi, dan masih hawkishnya Federal Reserve.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah terus mencoba untuk menjual kepada investor pandangan bahwa tingkat bunga akan harus lebih tinggi untuk suatu waktu yang lebih lama dibandingkan dengan yang sebelumnya diasumsikan untuk membuat inflasi bisa berada di bawah kontrol. Namun pasar keuangan tidak menghiraukannya, dengan pemangkasan tingkat suku bunga tetap diperhitungkan di dalam perhitungan harga sampai akhir 2023 dan yields obligasi turun dari ketinggian sebelumnya.

Keuntungan Emas di Awal Tahun 2023

Memasuki awal tahun baru 2023, emas mendapatkan keuntungan dari pergerakan dalam ekspektasi tingkat suku bunga. Walaupun para ekonom mengantisipasikan Federal Reserve AS akan terus menaikkan tingkat bunga, banyak yang melihat kenaikan tingkat bunga the Fed akan mencapai puncaknya pada paruh pertama 2023.

Pada saat yang bersamaan, ketakutan akan resesi yang hebat telah meningkatkan perkiraan bahwa bank sentral AS akan mulai melonggarkan tingkat bunga pada akhir tahun 2023 atau paling lambat pada awal tahun 2024.

Pergerakan di Awal Tahun 2023

Minggu pertama di awal tahun 2023 ini, risalah pertemuan FOMC the Fed yang akan keluar pada hari Rabu dan juga laporan perkembangan employment AS – Non-Farm Payrolls (NFP) – bulan Desember yang akan keluar pada hari Jumat akan bisa menentukan sentimen pasar di kuartal pertama tahun 2023.

Risalah pertemuan FOMC yang hawkish kemungkinan bisa memicu kenaikan kembali dollar AS sehingga menekan harga emas, namun apabila sebaliknya bernada dovish, maka akan bisa menunjang harga emas.

Dari segi laporan pasar tenaga kerja – Non-Farm Payrolls (NFP), di dalam konferensi pers-nya pada tanggal 14 Desember 2022 yang lalu, ketua Federal Reserve AS Jerome Powell telah memperingati investor bahwa pasar tenaga kerja masih terlalu ketat bagi bank sentral AS untuk mengubah sikap kebijakan moneternya yang agresif.

Laporan NFP AS bulan Desember 2022 diperkirakan masih akan menunjukkan ketangguhan dari pasar tenaga kerja AS. Penciptaan pekerjaan kemungkinan memperoleh momentum pada bulan Desember, dengan payrolls menguat pada penutupan tahun di dalam indikasi terakhir dari kondisi pasar tenaga kerja AS yang ketat. Tingkat pengangguran diperkirakan akan turun ke 3.6%, sementara pertumbuhan upah diperkirakan tetap tinggi di 0.4% M/M setelah meningkat sampai ke 0.6% pada bulan November.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,816 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,775.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,828 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,850 dan kemudian $1,900.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido