(Vibiznews – Commodity) Pasar emas mengakhiri minggu ini dengan kenaikan ke ketinggian selama 9 bulan dengan permintaan safe-haven yang baru mendorong harga emas ke atas $1,920 per ons, yang oleh para analis disorot sebagai level resistance yang penting. Para analis mengatakan bahwa naiknya ketidakpastian ekonomi dan bergeraknya fundamental pasar bisa membantu mendorong harga emas naik ke $2,000 per ons.
Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?
Memulai minggu perdagangan yang baru pad minggu lalu di $1,865, emas mengakhiri minggu lalu dengan kenaikan yang signifikan ke $1,920. Kenaikan harga emas telah dimulai dari sejak hari ke Senin ke $1,873, dengan terjadinya aksi jual yang besar terhadap dollar AS dan berlanjut ke hari Selasa ke $1,875. Pada hari Rabu relatip stabil. Pada hari Kamis naik signifikan ke $1,892, setelah keluarnya laporan inflasi AS yang melemah dan berlanjut ke hari Jumat dengan kenaikan ke $1,920 karena turunnya yields obligasi treasury AS.
Pergerakan Harga Emas Harian Minggu Lalu
Harga emas sempat naik dan menyentuh ketinggian tujuh bulan pada jam perdagangan sesi AS hari Senin. Terjadinya aksi jual yang besar terhadap indeks dollar AS yang membuat indeks dollar AS turun ke 102 an dan naiknya harga minyak mentah yang sempat menembus ke atas $75.00 adalah faktor di luar pasar emas yang membuat harga emas menjadi bullish memulai minggu perdagangan yang baru.
Selain itu, grafik yang bullish juga terus menginspirasikan para trader yang berorientasi pada tehnikal untuk mengambil posisi beli terhadap emas.
Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $15.20 ke $1,880.10, sebelum akhirnya terkoreksi turun kembali ke $1,873 per troy ons, naik $8.00 dengan indeks dollar AS kembali menguat naik ke 103 an.
Memulai minggu perdagangan yang baru pada hari Senin minat terhadap resiko dari para trader dan investor meningkat setelah keluarnya laporan NFP yang bagus pada hari Jumat minggu lalu yang menunjukkan ekonomi AS pada tahun 2023 yang baru ini akan bisa mendarat dengan halus, sebaliknya dari memasuki resesi, meskipun di tengah program kebijakan moneter pengetatan yang agresif dari Federal Reserve AS.
Selain itu, sentimen pasar juga bagus dengan Cina terus membuka perbatasan dan ekonominya, termasuk membuka perjalanan antara Hong Kong dengan Cina Daratan. Hal di atas menunjukkan bahwa ekonomi global pada tahun 2023 memiliki prospek yang lebih baik daripada yang dibayangkan sebelumnya yang akan bisa mentranslasikan menjadi permintaan akan permintaan yang lebih baik bagi emas.
Harga emas sempat melemah pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa, karena koreksi normal setelah mengalami keuntungan yang besar baru – baru ini. Menguatnya kembali indeks dollar AS dan kenaikan di dalam yields treasury AS adalah faktor bearish di luar pasar emas yang menekan harga emas turun pada hari Selasa.
Namun dalam jam perdagangan selanjutnya harga emas berhasil berbalik naik.
Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $2.80 ke $1,875.30.
Harga emas sempat naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, dengan emas menyentuh puncaknya dalam 6 ½ bulan. Postur tehnikal yang bullish dari emas terus mengundang spekulator yang trading dari sisi beli emas. Sementara itu, pandangan akan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di Cina mendukung naik harga emas dengan pemikiran akan meningkatnya permintaan.
Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $1.90 ke $1,874.00.
Harga emas membukukan keuntungan yang besar pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis, setelah laporan inflasi AS yang muncul dengan angka yang sesuai dengan yang diperkirakan pasar namun masih dipandang sebagai lebih rendah dari yang seharusnya. Harga emas sempat terdorong naik ke atas $1,900.00 dan menyentuh ketinggian selama tujuh bulan.
Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $18.50 ke $1,892.00.
Laporan inflasi AS yang sangat ditunggu-tunggu, Consumer Price Index (CPI) untuk bulan Desember muncul dengan angka inflasi 6.5% per tahun, yang adalah sesuai dengan yang diperkirakan.
Laporan bulan November menunjukkan angka inflasi tahunan sebesar 7.1%. Laporan inflasi AS bulan Desember ini berada pada kubu kebijakan moneter AS yang dovish dengan laporan ini menunjukkan bahwa inflasi AS telah mencapai puncaknya.
Emas kembali mendapatkan daya tariknya dan harga emas naik lagi ke atas $1,900 diperdagangkan di sekitar $1,910 per troy ons pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat. Harga emas sempat terkoreksi turun pada jam perdagangan sesi Eropa. Menjelang perdagangan sesi AS, harga emas beranjak naik kembali ke ketinggian harga semula di dekat $1,900 dan pada jam perdagangan sesi AS harga emas meneruskan kenaikannya karena turunnya yields obligasi treasury AS ke arah 3.45% yang membuat harga emas kembali mendapatkan pijakannya pada jam perdagangan paruh ke dua.
Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $23.90 ke $1,920.60.
Limit Hutang Amerika Serikat
Emas berjangka kontrak bulan Februari berhasil menutup minggu lalu dengan keuntungan sekitar 1% di $1,920 per ons. Setelah melewati level resistance kunci di $1,920, ada tarikan gravitasi terhadap emas untuk naik ke $2,000 per ons. Dan ini hanya akan bisa tercapai apabila harga emas terus bergerak naik ke atas.
Rally harga emas yang terakhir, pada hari Jumat sore minggu lalu muncul setelah Treasury Secretary AS Janet Yellen mengirimkan surat ke Kongres AS memperingatkan para pembuat peraturan di AS bahwa pemerintah akan bisa menyentuh batas hutangnya pada tanggal 19 Januari.
Meningkatnya ketakutan bahwa AS akan tidak bisa membayar hutangnya telah bertambah belakangan ini dengan Partai Republik memengang mayoritas yang tipis di House of Representatives AS yang akan bisa merumitkan negosiasi. Beberapa politikus Republikan telah mengatakan bahwa setiap kenaikan batas hutang harus diikuti dengan pemangkasan belanja yang dalam.
Isu hutang AS ini menjadi problem pada tahun 2023 yang muncul lebih cepat dari yang diperkirakan. Dalam jangka pendek, permintaan safe-haven jangka pendek akan mendukung naik harga emas, namun dalam jangka panjang, apabila terjadi kekacauan yang besar, maka hal ini bisa mendukung naik dollar AS dan membebani emas.
Penggerak Utama Harga Emas
Melampaui volatilitas jangka pendek, pengaruh yang paling signifikan terhadap emas tetaplah pergerakan ekspektasi mengenai kebijakan moneter dari Federal Reserve AS dan dampak dari melemahnya inflasi AS terhadap yields obligasi dan dollar AS.
Data inflasi konsumen AS pada minggu lalu menunjukkan bahwa tekanan harga sedang mendingin sesuai dengan yang diperkirakan, yang memberikan Federal Reserve AS ruang untuk memperlambat kecepatan dari sikap kebijakan moneter pengetatan ayang agresif.
Menurut FedWatch Tool dari CME, pasar melihat lebih 90% kemungkinan bank sentral AS akan menaikkan tingkat bunga kuncinya hanya sebesar 25 bps pada bulan depan.
Investor mengantisipasi bahwa Federal Reserve sedang mendekati akhir dari siklus pengetatan. Hal ini mendorong turun yields obligasi dan membebani dollar AS dengan berat.
Indeks dollar AS pada minggu lalu berakhir dengan turun ke level terendah dalam tujuh bulan di 101.965.
Kelihatannya ada perubahan yang fundamental di dalam pasar keuangan yang mendukung harga emas naik, bahkan pada saat momentum pasar kelihatannya secara tehnikal sudah “overstretched”. Pasar obligasi sedang memberikan signal bahwa tingkat bunga akan lebih rendah daripada yang dikatakan oleh the Fed dan hal ini adalah faktor bullish bagi emas.
Dolar AS Perlu Diwaspadai
Walaupun harga emas memiliki ruang untuk naik pada minggu ini, tetapi investor harus berhati-hati untuk tidak melawan pasar. Investor harus mencari kesempatan untuk membeli emas pada posisi emas di bawah.
Investor harus berhati – hati karena harga emas bisa dengan cepat terkoreksi turun. Pengalaman yang lalu menunjukkan bahwa harga emas naik bertahap sementara turun dengan cepat. Harga emas naik seperti menaiki tangga namun turun seperti menaiki lift.
Kunci bagi momentum emas jangka pendek adalah dollar AS yang pada saat ini sudah dalam posisi “oversold”. Level indeks dollar AS di 102.17 adalah level retracement dari rally indeks dollar AS yang historik tahun lalu.
Meskipun inflasi sedang mendingin, Federal Reserve masih akan menaikkan tingkat suku bunganya yang akan bisa menghentikan momentum penurunan dollar AS.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885 dan kemudian $1,869.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,925 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,936 dan kemudian $1,950.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido