(Vibiznews – Forex) Pasangan matauang GBP/USD berjuang untuk mengkapitalisir pemulihan yang terjadi dalam perdagangan intraday dari level terendah sejak 16 Maret di area 1.2035 dan tetap diperdagangkan mendatar di sekitar 1.2155 pada jam perdagangan sesi Asia hari Kamis, naik sekitar 0.21%.
Dengan absennya data – data makro ekonomi papan atas dari Inggris, pergerakan GBP/USD tergantung kepada pergerakan dolar AS. Naiknya GBP/USD didukung oleh karena melemahnya dolar AS karena munculnya data pekerjaan sektor swasta AS yang lebih lemah daripada yang diperkirakan setelah sebelumnya muncul data Purchasing Manager Index (PMI) jasa dari ISM yang juga lemah.
Data pekerjaan swasta AS yang lebih lemah daripada yang diperkirakan menurunkan ekspektasi kenaikan tingkat bunga Federal Reserve AS pada bulan November sehingga memicu koreksi tajam di dalam yields obligasi treasury AS secara luas dan membuat indeks dolar AS berbalik turun.
Menurut laporan ADP pada hari Rabu, sektor swasta AS hanya menambahkan 89.000 pekerjaan pada bulan September, turun dari revisi kenaikan 180.000 pada bulan Agustus dan jauh di bawah daripada yang diperkirakan sebesar 160.000.
Sementara PMI jasa AS dari ISM turun dari 54.5 ke 53.6 pada bulan September meskipun masih sesuai dengan yang diperkirakan.
Setelah keluarnya data makro ekonomi, pekerjaan sektor swasta dan PMI jasa AS, probabilita the Fed akan menaikan tingkat bunga pada bulan November turun ke 23% dari sebelumnya 31%. Pasar bahkan mulai meragukan mengenai ketangguhan ekonomi AS dan pandangan the Fed mengenai tingkat bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Dengan latar belakang fundamental di atas, dolar AS memperpanjang koreksinya selama tiga hari terhadap matauang utama dunia lainnya dan diperdagangkan di dekat 106.277 sementara yields obligasi treasury AS benchmark 10 tahun turun ke level 4.70%.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2050 dan kemudian 1.2000. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2170 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2200 dan kemudian 1.2250.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.