(Vibiznews – Forex) GBP/USD tetap diperdagangkan di bawah tekanan resistance yang kuat di 1.2500 di sekitar 1.2483 pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu.
Tekanan turun terhadap pasangan matauang GBP/USD disebabkan karena bangkitnya kembali permintaan terhadap dolar AS, dengan pasar tetap gelisah menjelang keluarnya data – data ekonomi papan atas dari AS dan Autumn Forecast Inggris sehingga mengabaikan komentar yang hawkish dari Bank of England (BoE).
Indeks dolar AS naik 0.37% ke 103.827 pada saat berita ini dinaikkan.
GBP/USD menutup perdagangan hari ketiga berturut-turut di teritori positip pada hari Selasa dan menyentuh level tertinggi sejak awal September di 1.2560. Namun pasangan matauang ini memasuki fase konsolidasi dan kehilangan sebagian keuntungan mingguannya pada jam perdagangan sesi Eropa hari Rabu meskipun masih bertahan di atas 1.2500.
Sebelumnya, pada hari Selasa, komentar yang hawkish dari para pejabat Bank of England (BoE) telah membantu menguatkan Pounsterling dan memberikan dorongan naik terhadap pasangan matauang GBP/USD. Terlebih lagi, Andrew Bailey, Gubernur Bank of England (BoE) dalam dengar pendapat di Treasury Select Committee memperingatkan para investor untuk berhati-hati agar mereka jangan memandang rendah panjangnya inflasi Inggris dan menempatkan terlalu banyak harapan pada data – data ekonomi belakangan ini.
Bailey juga membantah rumor bahwa BoE akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya pada bulan Juni 2024 dan menekankan bahwa bank sentral Inggris akan tetap mempertahankan tingkat bunga yang tinggi dengan perpanjangan periode waktu.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2430 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2320 dan kemudian 1.2300. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2550 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2600 dan kemudian 1.2650.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.
