(Vibiznews – Forex) GBP/USD naik ke atas 1.2700 di sekitar 1.2707, membukukan penutupan harian tertinggi sejak 30 Agustus pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa, karena dolar AS melanjutkan pelemahannya.
Minat terhadap resiko dan turunnya yields obligasi treasury AS membebani dolar AS. Indeks dolar AS turun 0.39% ke 102.702 pada saat berita ini dinaikkan.
Poundsterling Inggris mempertahankan kekuatannya terhadap dolar AS dengan GBP/USD diperdagangkan di atas batas 1.2700 pada hari Selasa setelah pada hari Senin naik ke 1.2644.
Disatu sisi, GBP mendapatkan keuntungannya dari komentar para pejabat Bank of England (BoE) yang hawkish. Pada sisi lain, dolar AS terus melemah di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve AS (the Fed) telah selesai dengan kenaikan tingkat bunganya dan akan segera bergerak ke arah yang berlawanan.
Gubernur BoE Andrew Bailey pada hari Senin mengatakan bahwa membawa inflasi turun ke target 2% adalah pekerjaan yang berat yang memerlukan kerja keras. Bank sentral Inggris ini telah menaikkan tingkat bunga menjadi 5.25% antara tahun 2022 ke 2023. Bailey mengakui dampak yang negatip akibat naiknnya tingkat bunga terhadap rumah tangga di Inggris, namun dia menambahkan bahwa masih terlalu pagi untuk berpikir mengenai pemangkasan tingkat bunga.
Inflasi di Inggris sebagaimana yang diukur oleh Consumer Priec Index (CPI) pada bulan Oktober berada di 4.6% YoY, dua kali lipat daripada level inflasi yang ditargetkan oleh BoE. Perlu dicatat bahwa para pembuat kebijakan moneter di Inggris memperkirakan inflasi baru akan berhasil turun ke 2% pada akhir tahun 2025.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2650 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2550 dan kemudian 1.2500. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2730 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2750 dan kemudian 1.2800.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.
