(Vibiznews – Commodity) Harga emas kehilangan permulaannya yang bagus yang diperoleh pada hari pertama perdagangan tahun 2024 dengan minggu perdagangan yang pertama di tahun 2024 berakhir dalam penurunan. Harga emas turun 1% dari posisi awal tahun 2024 dan diperdagangkan di sekitar $2,050 dan ditutup di $2,045 per troy ons pada hari terakhir minggu perdagangan yang baru, hari Jumat minggu lalu.
Harga emas mandek di tengah daya tarik yang sama kuatnya antara pembeli dan penjual. Pasar semula memperhitungkan dalam harga kemungkinan 68% Federal Reserve AS akan menurunkan tingkat bunganya pada pertemuan kebijakan moneter bulan Maret.
Namun, setelah keluar angka employment AS bulan Desember, kelihatannya tidak mungkin bank sentral AS akan siap menurunkan tingkat bunga pada awal tahun yang baru ini.
Laporan employment, Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan Desember menunjukkan bahwa AS menciptakan 216.000 pekerjaan yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan sebesar 170.000 pekerjaan dan juga lebih tinggi daripada bulan sebelumnya di 173.000 pekerjaan. Sementara Tingkat Pengangguran tetap stabil di 3.7% lebih rendah daripada yang diperkirakan di 3.8%. Average Hourly Earnings bertumbuh 0.4% lebih tinggi dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 0.3%.
Laporan employment AS memberikan pandangan bahwa the Fed kemungkinan akan terus melawan penurunan tingkat bunga yang diperhitungkan oleh pasar sampai signal menjadi jelas. Hal ini membebani harga emas.
Meskipun demikian, ekspektasi penurunan tingkat bunga tetap tinggi karena laporan employment AS terbaru menunjukkan perlambatan di dalam pasar tenaga kerja mulai terlihat. Tingginya angka pekerjaan di pemerintahan pada laporan employment bulan Desember ini kelihatannya seperti data yang dipelintir. Pandangan ini menopang harga emas.
Selain itu munculnya data PMI Jasa AS bulan Desember yang mengecewakan juga menopang harga emas.
Menurut data dari Institute for Supply Management (ISM), aktifitas di sektor jasa AS bulan Desember mengalami penurunan. Purchasing Managers Index (PMI) Jasa AS bulan Desember turun ke 50.6, lebih rendah dari angka bulan Nopember di 52.7 dan juga di bawah daripada yang diperkirakan di 52.6.
Minggu ini, investor masih akan terus menggali lebih dalam mengenai laporan employment, Nonfarm Payrolls (NFP) AS. Selain itu, laporan inflasi, Consumer Price Index, AS bulan Desember akan menjadi sorotan utama. Data inflasi yang akan keluar pada minggu ini akan bisa mempengaruhi pergerakan dari Federal Reserve AS pada bulan Maret.
Sekalipun harga – harga konsumen telah turun dari ketinggian di tahun 2022, Federal Reserve AS masih harus bekerja banyak untuk membawa inflasi turun ke target 2%.
Diperkirakan angka inflasi umum akan tetap berada di sekitar 3%, namun angka inflasi inti diperkirakan akan berada di sekitar 4%, dua kali lipat dari target bank sentral AS.
Selain menyoroti angka inflasi dari konsumen, Consumer Price Index, AS yang akan keluar pada hari Kamis, akan disorot juga angka inflasi dari produsen, Produce Price Index, AS yang akan keluar pada hari Jumat.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $2,031 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,015 dan kemudian $1,998.
“Resistance” terdekat menunggu di $2,065 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,100 dan kemudian $2,144.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.