(Vibiznews – Forex) EUR/USD diperdagangkan dengan kecenderungan yang positip pada hari kedua berturut – turut pada hari Selasa pada jam perdagangan sesi Asia Selasa pagi, meskipun kekurangan tenaga untuk naik lebih lanjut dan tetap bergerak terbatas di dalam rentang harga hari sebelumnya di sekitar 1.0964.
Pasangan matauang EUR/USD mendapatkan dukungan dari melemahnya dolar AS. Indeks dolar AS turun 0.07% ke 101.857 pada saat berita ini dinaikkan.
Indeks dolar AS turun lebih jauh dari ketinggian tiga minggu yang tersentuh pada hari Jumat minggu lalu ditengah ekspektasi berubahnya sikap kebijakan dari Federal Reserve AS.
Sementara itu, menurut Federal Reserve New York, ekspektasi inflasi 1 tahun muncul di 3.01% dibandingkan dengan sebelumnya di 3.36%.
Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic pada hari Senin mengatakan bahwa inflasi di AS telah turun lebih daripada yang dia perkirakan. Lebih lanjut Bostic meneguhkan bahwa kenaikan di dalam pengangguran jauh kurang daripada yang diperkirakan dibandingkan dengan penurunan inflasi dan the Fed sekaranga sedang berada di posisi yang sangat kuat.
Hal ini bersamaan dengan sentimen yang positip di pasar saham Asia pada hari Selasa pagi, membebani dolar AS yang safe – haven dan membuat pasangan matauang EUR/USD terdorong naik.
Di pihak lain, matauang bersama Eropa, mengambil keuntungan dari ekspektasi bahwa European Central Bank (ECB) akan tetap mempertahankan tingkat bunga tetap pada rekor ketinggiannya untuk periode waktu tertentu, didukung oleh ekspektasi akan naiknya inflasi di zona Euro pada bulan lalu.
Selain itu, pejabat ECB Boris Vujcic pada hari Senin mengatakan bahwa bank sentral Eropa ini tidak melihat penurunan tingkat bunga sebelum musim panas tahun ini dan mengantisipasikan turunnya inflasi secara bertahap di zona Euro.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.0900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0846 dan kemudian 1.0723. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0998 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1050 dan kemudian 1.1139.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.
