(Vibiznews – Forex) EUR/USD turun ke arah 1.0930 di sekitar 1.0947 setelah keluar data inflasi AS yang lebih panas daripada yang diperkirakan. Meskipun demikian, dengan indeks saham utama di bursa saham AS, Wall Street, dibuka dengan sedikit kenaikan, dolar AS kehilangan sebagian dari kekuatannya sehingga membantu pasangan matauang ini menemukan pijakannya.
Yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun naik kembali ke atas 4% sehingga membebani harga EUR/USD setelah keluarnya data inflasi, Consumer Price Index (CPI), AS yang lebih panas daripada yang diperkirakan.
Bureau of Labor Statistics (BLS) AS mengeluarkan laporan mengenai inflasi AS, laporan Consumer Price Index (CPI), AS bulan Desember yang menunjukkan kenaikan 3.4% YoY dibandingkan dengan yang diperkirakan kenaikan sebesar 3.3% dan lebih tinggi daripada angka bulan November kenaikan sebesar 3.1%. CPI inti naik 3.9% dibandingkan dengan yang diperkirakan naik 3.8% YoY.
Data inflasi CPI yang keluar ini masuk ke dalam kubu kebijaksanaan moneter yang hawkish yang menginginkan agar Federal Reserve AS tetap mempertahankan kebijakan moneternya yang lebih ketat untuk waktu yang lebih lama, sehingga membebani pasangan matauang EUR/USD.
Sementara itu, Gubernur European Central Bank (ECB) François Villeroy de Galhau mengatakan bahwa ekonomi Perancis sedang melambat namun tidak akan sampai resesi, dan menambahkan bahwa inflasi akan melambat di bawah 3% di dalam beberapa bulan belakangan dan kembali ke 2% pada akhir dari tahun ini.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.0920 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0885 dan kemudian 1.0840. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0970 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1015 dan kemudian 1.1060.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.
