Rekomendasi Emas Mingguan 22 – 26 Januari 2024: Ditutup dengan Kenaikan yang Kurang Meyakinkan.

721

(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan hari Jumat minggu lalu, memperpanjang pemulihannya ke $2,029 per troy ons dengan berbalik turunnya indeks dolar AS 0.27% ke 103.030. Namun kenaikan harga emas ini kurang meyakinkan dengan para trader telah mengurangi pertaruhannya mengenai penurunan tingkat bunga oleh Federal Reserve AS pada bulan Maret.

Pada akhir minggu lalu, pasar sekarang melihat probabilita penurunan tingkat bunga pada bulan Maret menjadi sekitar 50/50. Ekspektasi penurunan tingkat bunga pada bulan Maret telah turun secara signifikan dibandingkan dengan minggu sebelumnya dimana pasar melihat probabilita penurunan Tingkat bunga the Fed masih sekitar 80%.

Meskipun harga emas naik pada hari terakhir perdagangan hari Jumat minggu lalu, namun harga emas mengakhiri minggu lalu dengan kerugian.

Harga emas sudah mulai bergerak naik pada jam perdagangan sesi Eropa hari Jumat minggu lalu dengan daya tarik terhadap assets – assets safe – haven seperti emas membaik karena semakin dalamnya konflik di Timur Tengah.

Selain ketegangan karena perang di Jalur Gaza antara Israel melawan kelompok teroris Hamas, ketegangan antara pemberontak Houthi dengan militer AS juga meningkat di rute pengangkutan dengan kapal komersial menyebrangi Laut Merah.

Ditambah lagi dengan Pakistan melakukan serangan militer ke Iran pada hari Kamis, sebagai balasan terhadap serangan yang serupa oleh Iran ke dalam teritori Pakistan.

Di dalam konteks ketegangan geopolitik yang membawa arus safe – haven, harga emas telah meningkat secara signifikan, namun outlook dalam jangka pendek belum berbalik menjadi        bullish karena kenaikan lebih lanjut kelihatannya dihalangi oleh berkurangnya pertaruhan yang mendukung penurunan tingkat bunga oleh Federal Reserve AS.

Sementara itu, outlook inflasi di Amerika Serikat tetap tidak pasti. Pertumbuhan harga sedang menurun secara bertahap, namun data belakangan ini menunjukkan bahwa ekonom AS tetap kuat, terutama disebabkan oleh karena belanja rumah tangga yang kuat.

Hal ini menambah terhadap tekanan inflasi dan membuat semakin bertambah kemungkinan the Fed akan mempertahankan sikap kebijakan moneter yang restriktif untuk periode yang lebih panjang.

The Fed diperkirakan akan tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah di dalam rentang 5.25% – 5.50% untuk waktu keempat kalinya berturut – turut di dalam pertemuan kebijakan moneter AS pada tanggal 31 Januari 2024. Partisipan pasar juga akan fokus kepada komentar mengenai bagaimana the Fed akan mengatur sehingga bisa sesuai dengan yang diperkirakan penurunan Tingkat suku bunga sebanyak tiga kali di dalam sisa tujuh kali pertemuan kebijakan pada tahun 2024.

Minggu ini akan terjadi volatilitas terhadap dolar AS dengan tiga bank sentral utama dunia akan mengambil keputusan mengenai kebijakan moneternya.

Bank of Japan (BoJ) akan menjadi bank sentral pertama yang akan mengambil keputusan kebijakan moneternya. BoJ diperkirakan akan tetap mempertahankan sikapnya yang dovish dengan tingkat bunga yang negatip. Sementara itu Bank of Canada (BoC) adalah bank sentral berikutnya yang akan mengambil keputusan kebijakan moneternya. Dengan kenaikan inflasinya yang mengejutkan pada bulan Desember, BoC menjadi lebih sukar untuk diikuti.

Pada hari Kamis, bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB) akan menjadi bank sentral ketiga yang akan mengambil keputusan kebijakan moneternya. Pada minggu lalu, para anggota ECB telah menentang penurunan tingkat bunga di World Economic Forum di Davos, Switzerland. Sikap ECB yang hawkish ini bisa membebani dolar AS dan mendukung harga emas dalam jangka pendek.

Dolar AS akan dipengaruhi juga oleh data domestik yang akan keluar, dengan para investor akan menaruh perhatian dengan seksama terhadap data inflasi yang akan dirilis pada hari Jumat.

Penurunan di dalam angka Personal Consumption Expenditure (PCE) inti, yang merupakan alat ukur yang dipakai oleh Federal Reserve AS (the Fed) dalam mengukur inflasi, akan bisa mendukung rencana the Fed melonggarkan kebijakan moneternya.

Terlepas dari data ekonomi dan kebijakan bank sentral, permintaan fisik yang solid di pasar emas Asia terus memberikan dukungan naik terhadap metal berharga emas. Diperkirakan akan ada permintaan terhadap emas fisik yang solid dari Perusahaan – Perusahaan di Cina dalam mempersiapkan perayaan tahun baru Imlek yang akan terus mendukung naik harga emas.

Data ekonomi lainnya yang dapat menggerakkan pasar pada minggu ini adalah Gross Domestic Product (GDP) AS advance  kuartal ke empat dan Durable Goods Order/Sales, disamping data Purchasing Manager Index (PMI) global.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $2,015 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000 dan kemudian $1,980.

“Resistance” terdekat menunggu di $2,035 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,060 dan kemudian $2,100.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.