(Vibiznews – Forex) EUR/USD berada di bawah tekanan turun yang berat dan diperdagangkan di teritori negatip di bawah 1.0750 di sekitar 1.0743 pada jam perdagangan sesi AS hari Senin karena menguatnya dolar AS.
Dolar AS terus mengumpulkan kekuatannya dan memaksa pasangan matauang EUR/USD turun lebih jauh setelah data ekonomi AS menunjukkan bahwa PMI jasa dari ISM membaik ke 53.4 pada bulan Januari.
Menurut laporan the Institute for Supply Management (ISM), sektor jasa AS menunjukkan aktifitas yang solid pada bulan Januari. Pada hari Senin, ISM mengatakan bahwa PMI sektor jasa AS bulan Januari naik ke 53.4 dari angka 50.6 pada bulan Desember. Angka yang keluar juga lebih tinggi daripada yang diperkirakan konsensus pasar kenaikan di 52.0.
Selain itu dolar AS juga menguat karena naiknya yields treasury AS menyusul keluarnya data employment AS, Nonfarm Payrolls (NFP), yang kuat dan komentar dari ketua the Fed Jerome Powell.
Pada akhir minggu lalu, Powell berkomentar bahwa masih terlalu pagi untuk melonggarkan kebijakan moneter dan menekankan bahwa pekerjaan belum selesai untuk menurunkan inflasi ke target 2% dan penurunan tingkat bunga kemungkinan baru akan terjadi pada pertengahan tahun.
Munculnya data Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang bagus telah mendorong kenaikan yields obligasi treasury AS sehingga membuat indeks dolar AS naik ke level tertinggi sejak 11 Desember tahun lalu, dilatar belakangi ekspektasi bahwa Federal Reserve AS (the Fed) akan tetap mempertahankan tingkat bunga yang tinggi setelah munculnya laporan pekerjaan AS, Nonfarm Payrolls (NFP) yang bagus pada hari Jumat minggu lalu.
Investor melihat Federal Reserve AS (the Fed) akan tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah pada pertemuan kebijakan moneter bulan Maret nanti di rentang 5.25% – 5.50% dengan menguatnya data pasar tenaga kerja, sehingga ada alasan untuk tetap mempertahankan tingkat bunga yang lebih tinggi sampai musim semi berakhir.
Permintaan terhadap tenaga kerja yang kuat dan tawaran upah yang lebih tinggi oleh para majikan AS untuk mempertahankan atau merekrut para pekerja baru memberikan indikasi outlook permintaan yang cerah. Hal ini juga memberikan indikasi lingkungan inflasi yang persisten, dan karenanya tingkat bunga harus tetap tinggi untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Bureau of Labor Statistics (BLS) AS melaporkan data NFP AS untuk bulan Januari yang kuat dimana AS berhasil menciptakan 353.000 pekerjaan baru dibandingkan dengan yang diperkirakan oleh konsensus pasar sebanyak hanya 180.000. Angka bulan Februari ini juga lebih tinggi daripada angka bulan Desember sebanyak 216.000.
Monthly Average Hourly Earnings bulan Januari naik sebanyak 0.6% sementara pada bulan Desember hanya sedikit sekali naiknya di 0.4%. Para investor memproyeksikan penurunan dalam pertumbuhan sebanyak 0.3%. Pertumbuhan upah tahunan naik ke 4.5% dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 4.1% dan dari angka sebelumnya di 4.4%.
Sementara itu, Euro melemah dengan PMI sementara di zona Euro berada pada teritori resesi meskipun memberikan signal ekonomi sedikit membaik. The Hamburg Commercial Bank (HCOB) mempublikasikan survey Producer Manager Index (PMI) Jasa final untuk zona Euro dengan kebanyakan angka mengalami revisi naik tetapi masih menunjukkan kontraksi di sektor jasa. PMI jasa Jerman turun untuk bulan ke empat ke 47.7, sementara PMI komposit pada bulan Desember terkontraksi ke 47.0 dari sebelumnya 47.4.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.0710 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0680 dan kemudian 1.0650. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0790 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0845 dan kemudian 1.0900.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.