(Vibiznews – Forex) GBP/USD tetap di bawah tekanan bearish dan diperdagangkan di sekitar 1.2558 pada jam perdagangan sesi Eropa hari Kamis, setelah keluar data GDP Inggris.
Data dari Office for National Statistics (ONS) Inggris menunjukkan bahwa Gross Domestic Product (GDP) Inggris terkontraksi dengan tingkat kecepatan 0.3% pada kuartal keempat.
Hal ini berarti ekonomi Inggris telah terkontraksi untuk dua kuartal berturut-turut yang secara definitif adalah keadaan ekonomi yang berada pada resesi tehnikal.
Munculnya data GDP Inggris yang terkontraksi untuk kedua kalinya ini akan memicu ekspektasi penurunan tingkat bunga oleh Bank of England (BoE) lebih cepat daripada yang diperkirakan dengan mengeluarkan kebijakan yang dapat menstimulir pertumbuhan ekonomi.
Daya tarik terhadap Poundsterling melemah dengan indikator ekonomi utama selain dari kontraksi ekonomi menunjuk kepada kemungkinan penurunan tingkat bunga yang agresif oleh BoE.
Sebelumnya Poundsterling jatuh selama jam perdagangan sesi Amerika Utara sebesar 0.2% setelah keluarnya data inflasi Inggris yang positip yang menunjukkan bahwa inflasi Inggris melambat.
Inflasi Inggris bulan Januari turun lebih daripada yang diperkirakan di 4% YoY tidak berubah dari angka bulan Desember namun di bawah daripada yang diperkirakan di 4.2%. Melambatnya inflasi memberikan ruang kepada BoE untuk menurunkan tingkat bunganya.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2540 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2500 dan kemudian 1.2487. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2600 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2640 dan kemudian 1.2670.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.