(Vibiznews – Forex) GBP/USD bergerak sideways di bawah 1.2700 sekitar 1.2665 pada jam perdagangan sesi Asia hari Rabu pagi, dengan pasar sedang mencari petunjuk yang baru mengenai jalur penurunan bunga dari Federal Reserve AS (the Fed).
Data – data ekonomi dari Inggris sangat sedikit pada minggu ini dan pasar memusatkan perhatiannya kepada angka – angka kunci yang dipublikasikan dari Amerika Serikat untuk mengantisipasi pergerakan dari the Fed.
Kombinasi kekuatan yang saling berlawanan menyebabkan pasangan matauang GBP/USD bergerak sideways dalam rentang pergerakan harga yang sempit.
Narasi dari Federal Reserve AS yang tetap mempertahankan tingkat bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama terus mendorong naik indeks dolar AS yang membebani pasangan matauang GBP/USD.
Sementara turunnya yield obligasi treasury AS bersamaan dengan terancam ditutupnya aktifitas pelayanan pemerintah AS dan munculnya angka Durable Goods Orders AS yang mengecewakan pada hari Selasa, membatasi kenaikan indeks dolar AS sehingga menopang GBP/USD.
Durable Goods Orders AS turun lebih dari yang diperkirakan pada bulan Januari, di – 6.1% dibandingkan dengan yang diperkirakan di – 4.5% sementara angka Durable Goods Orders bulan Desember direvisi menjadi – 0.3% dari sebelumnya 0.0%.
Para investor sekarang sedang menunggu keluarnya data inflasi yang menjadi alat pengukur inflasi di AS yang dipakai oleh Federal Reserve AS (the Fed), Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index, yang akan keluar pada hari Kamis untuk mendapatkan petunjuk baru mengenai jalur penurunan bunga dari the Fed.
Data dari Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index akan memainkan peranan kunci dalam menggerakkan dolar AS secara jangka pendek yang akan memberikan arah pergerakan GBP/USD yang baru.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2618 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2580 dan kemudian 1.2540. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2760 dan kemudian 1.2800.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.