Rekomendasi Emas Mingguan 25 – 29 Maret 2024: Gagal Naik karena Rebound USD

552

(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, turun untuk hari kedua ke $2,165 setelah sempat menyentuh ke tinggian “all-time high” di $2,223 pada hari Kamis minggu lalu.

Turunnya harga emas pada akhir minggu lalu, terutama disebabkan karena munculnya permintaan terhadap dolar AS yang baru ditengah jatuhnya yield treasury AS secara mengejutkan dan membebani harga emas.

Pertemuan FOMC Federal Reserve AS pada bulan Maret menekankan perlunya para pembuat kebijakan menurunkan tingkat bunga meskipun dua laporan inflasi yang terakhir menunjukkan bahwa inflasi masih cepat naiknya.

Hal ini membuat harga emas segera naik ke ketinggian “all-time high” yang baru, meskipun sebentar saja.

Harga emas sempat naik tinggi dengan jatuhnya dolar AS secara tajam, akibat keputusan dari Federal Reserve AS (the Fed) untuk mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah dari level yang ada sekarang dan tetap mempertahankan ekspektasi bahwa bank sentral AS ini akan menurunkan tingkat bunganya sebanyak tiga kali pada tahun 2024 masing – masing sebesar 25 bps.

Yield obligasi treasury AS gagal naik walaupun dolar AS mengalami rally Selma dua hari. Dolar AS mendapatkan keuntungan sebesar 0.47% dengan indeks dolar AS naik ke 104.450 pada hari terakhir perdagangan hari Jumat minggu lalu. 

Indeks dolar terus mengalami kenaikan karena munculnya data makro ekonomi AS yang bagus yang menunjukkan ketangguhan perekonomian AS.

Pada hari Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa Intial Jobless Claims mingguan turun sebanyak 2,000 menjadi 210.000 selama minggu yang berakhir pada tanggal 16 Maret, turun dari angka minggu lalu yang direvisi menjadi 212.000 klaim. Penurunan angka Intial Jobless Claims mingguan ini relatip sesuai dengan yang diperkirakan pasar.

Pada hari Kamis, S&P Global mengatakan bahwa Purchasing Managers Index (PMI) AS bulan Maret untuk sektor manufaktur naik menjadi 52.5 dari angka bulan Februari 52.2. Aktifitas di dalam sektor manufaktur AS ini masih lebih baik daripada yang diperkirakan pasar penurunan menjadi 51. Laporan dari S&P Global juga mengatakan bahwa aktifitas manufaktur AS naik ke level tertinggi dalam 21 bulan.

Namun pada saat yang bersamaan, sektor jasa AS terus kehilangan momentum meskipun relatip sesuai dengan yang diperkirakan. Laporan tersebut mengatakan bahwa aktifitas sektor jasa AS turun ke kerendahan selama tiga bulan di 51.7 dari angka bulan sebelumnya, bulan Februari di 52.3. Meskipun demikian angka ini relatip masih sesuai dengan yang diperkirakan.

Minggu ini adalah minggu yang singkat karena ada liburan hari Raya Paskah. Meskipun demikian AS akan merilis angka-angka ekonomi yang relevan. Durable Goods Orders pada hari Selasa. Dan pada hari Kamis akan dirilis angka final dari Gross Domestic Product (GDP) dan juga data Pending Home Sales and the weekly Jobless Claims AS. Pada hari Jumat pasar ditutup karena perayaan Good Friday, sementara itu pada hari Jumat akan dirilis juga Core Personal Consumtion Expenditure (PCE).

Sementara itu dari Eropa, Jerman akan merilis angka GfK Consumer Confidence Survey bulan April, dan Uni Eropa akan mempublikasikan Consumer Confidence bulan Maret menurut perkiraan dari Komis Eropa.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $2,146 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000 dan kemudian $2,075.

“Resistance” terdekat menunggu di $2,178 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,200 dan kemudian $2,223. 

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.