(Vibiznews – Forex) GBP/USD berbalik arah turun dan jatuh ke level terendah sejak Desember tahun lalu di dekat 1.2550 di sekitar 1.2555 pada jam perdagangan sesi Asia hari Jumat pagi, setelah sempat mengalami rebound sebelumnya.
Dolar AS pada awalnya turun setelah keluarnya angka PPI yang lebih lambat daripada yang diperkirakan, yang menunjukkan tanda-tanda turunnya inflasi AS, namun berbalik naik setelah pembukaan bursa saham AS, Wall Street, dengan saham tidak bisa mempertahankan momentum awalnya.
AS melaporkan bahwa Producer Price Index (PPI) bulan Maret hanya naik 0.2% MoM dan 2.1% YoY, di bawah daripada yang diperkirakan. PPI inti tahunan naik 2.4% di atas dari yang diperkirakan 2.3% dan 2.1% yang dibukukan pada bulan Februari.
Sementara, Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir pada tanggal 5 April hanya naik 211.000, lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar 215.000 dan lebih rendah dari angka sebelumnya sebesar 222.000.
Pasar saham diperdagangkan bervariasi, namun secara keseluruhan, pasar ada dalam sentimen yang buruk yang mengakibatkan dolar AS memperpanjang kenaikannya terhadap kebanyakan rival utamanya ke ketinggian mingguan yang baru di 105.070.
Indeks dolar AS naik dan menyentuh ketinggian 4,5 bulan setelah keluarnya laporan Consumer Price Index (CPI) AS yang lebih panas daripada yang diperkirakan. Naiknya indeks dolar AS dilatarbelakangi oleh naiknya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS (the Fed) akan menunda untuk menurunkan tingkat bunganya pada pertemuan kebijakan moneter the Fed bulan Juni.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2540 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2500 dan kemudian 1.2450. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2600 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2640 dan kemudian 1.2700.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.