Survei Harga Properti Residensial Triwulan I 2024; Peningkatan Harga Properti Residensial Berlanjut

1070
SHPR Triwulan II 2024; Harga Properti Residensial Meningkat Terbatas

(Vibiznews – Property) – Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer pada triwulan I 2024 melanjutkan peningkatan. Hal ini tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I 2024 sebesar 1,89% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV 2023 yang sebesar 1,74% (yoy). (Grafik1)

Sumber: Bank Indonesia

Secara triwulanan, harga properti residensial primer pada triwulan I 2024 juga melanjutkan peningkatan sebesar 0,57% (qtq), lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga pada triwulan sebelumnya yang sebesar 0,25%, qtq (Grafik 1)

Kenaikan harga properti residensial secara triwulanan didorong oleh menguatnya harga seluruh tipe rumah, terutama harga rumah tipe kecil.

Penjualan Properti Residensial Triwulan I 2024

Penjualan Properti Residensial di pasar primer pada Triwulan I 2024 secara tahunan menunjukkan peningkatan. Penjualan properti residensial tumbuh signifikan 31,16% (yoy). Angka ini meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,37% (yoy).

Peningkatan penjualan properti pada triwulan I 2024 terjadi pada seluruh tipe rumah.
Peningkatan penjualan rumah tipe kecil, tipe menengah, dan tipe besar masing-masing sebesar 37,84% (yoy), 13,57% (yoy), dan 48,51% (yoy).

Berdasarkan informasi dari responden, faktor utama yang mendorong peningkatan penjualan adalah pembukaan proyek baru yang berhasil menarik minat konsumen.

Faktor yang menghambat penjualan properti residensial primer
Berdasarkan informasi dari responden, sejumlah faktor yang menghambat penjualan properti residensial primer antara lain:
i) Kenaikan harga bangunan (37,55%);
ii) Masalah perizinan (23,70%);
iii) Suku bunga KPR (21,43%); dan
iv) Proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (17,31%) (Grafik 9).

Sumber: Bank Indonesia

Pembiayaan Properti Residensial

Hasil survei juga menunjukkan bahwa sumber pembiayaan pembangunan properti residensial terutama berasal dari dana internal pengembang dengan pangsa 72,93%.

Sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi pengembang untuk pembangunan rumah primer, antara lain dari pinjaman perbankan (16,34%) dan pembayaran dari konsumen (6.77%).

Sementara dari sisi konsumen, skema pembiayaan utama dalam pembelian rumah primer adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dengan pangsa sebesar 76,25% dari total pembiayaan. Hal ini diikuti oleh pembayaran tunai bertahap (16,59%) dan tunai (7,17%).

Analis Vibiz Research Center melihat secara lebih detailnya bahwa harga properti residensial meningkat pada triwulan I 2024 lebih tinggi dari triwulan IV 2023 sebelumnya.

Peningkatan IHPR tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga properti tipe kecil yang meningkat 2,41% (yoy), melanjutkan kenaikan harga pada triwulan IV 2023 yang sebesar 2,15% (yoy).

Peningkatan harga properti residensial pada triwulan I 2024 diperkirakan dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bangunan.

Hal tersebut tecermin dari peningkatan IHPR yang sejalan dengan pergerakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Subkelompok Pemeliharaan, Perbaikan. Dan Keamanan Tempat Tinggal/Perumahan pada Maret 2024 sebesar 1,89% (yoy), lebih tinggi dari 1,74% (yoy) pada triwulan IV 2023.

Selain hal tersebut, peningkatan harga properti residensial juga didorong oleh peningkatan permintaan yang tecermin dari penjualan rumah yang meningkat tajam pada triwulan laporan.

Belinda Kosasih/ VBN/ Managing Partner Vibiz Consulting