(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (2/10), terpantau melemah 71,061 poin (0,93%) ke level 7.571,072 setelah dibuka turun ke level 7.592,966.
IHSG bergerak terkoreksi dari rebound kemarin mendekati 5,5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias melemah di tengah eskalasi tensi geopolitik Timur Tengah, serta mengikuti Wall Street yang semalam berakhir melemah oleh melonjaknya harga minyak dunia.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,45% atau 68 poin ke level Rp 15.263, dengan dollar AS di pasar uang Asia naik perlahan setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya; lanjut dalam penguatan sebagai safe haven di tengah melebarnya perang di kawasan Timur Tengah setelah serangan rudal Iran ke Israel.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.195, serta terpantau terkoreksi di hari ketiganya ke level hampir 2 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 49,167 poin (0,64%) ke level 7.592,966. Sedangkan indeks LQ45 turun 9,081 poin (0,95%) ke level 944,280. Siang ini IHSG melemah 71,061 poin (0,93%) ke level 7.571,072. Sementara LQ45 terlihat turun 1,18% atau 11,270 poin ke level 942,091.
Tercatat saat ini sebanyak 194 saham naik, 375 saham turun dan 218 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini bias menguat di antaranya Nikkei yang merosot 2,36%, dan Hang Seng yang menanjak 4,26%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi dari rebound kemarin mendekati oversold lagi, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias melemah di tengah eskalasi tensi geopolitik Timur Tengah.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan lebih konsolidatif stabil dan cari peluang rebound, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.763 dan 7.811. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.527, dan bila tembus ke level 7.460.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group