(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan sesi I Kamis (10/10/2024). Hal ini seiring dengan sentimen global yang cenderung masih akan mempengaruhi pergerakan pasar saham Tanah Air.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (10/10/2024), IHSG dibuka menguat 0,25% ke posisi 7.519,69. Kemudian pukul 9.02 WIB, IHSG naik 0,33% ke 7.526.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 308 miliar dengan volume transaksi mencapai 601 juta lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 33.751 kali.
Mayoritas indeks sektoral menyokong kenaikan IHSG pagi ini. Sektor barang konsumsi nonprimer naik 0,50%, lalu sektor teknologi melesat 0,58%. Sedangkan sektor keuangan terangkat 0,43% dan sSektor energi menanjak 0,22%.
Sementara itu, sektor barang baku naik 0,20%, sektor barang konsumsi primer menguat 0,16%. Selanjutnya, sektor perindustrian menguat 0,17%, sektor properti dan real estat naik 0,19%. Kemudian, sektor infrastruktur menguat 0,09%, dan sektor kesehatan naik 0,17%.
Adapun sentimen dari eksternal kembali akan mewarnai pergerakan dari pasar keuangan domestik, mulai dari sentimen dari Timur Tengah yang masih terus memanas hingga risalah hasil dari Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes di Amerika Serikat (AS).
Selain itu, pelaku pasar juga masih menunggu hasil dari indeks harga konsumen (IHK) maupun IHK inti dari AS yang dapat mengindikasikan apakah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan agresif memangkas suku bunganya atau tidak.
Pejabat The Fed pada pertemuan September lalu sepakat untuk memangkas suku bunga 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5,0%. Namun, The Fed tidak yakin seberapa agresif langkah yang harus diambil.
Mereka akhirnya memutuskan untuk mengurangi suku bunga sebesar setengah poin persentase dalam upaya untuk menyeimbangkan kepercayaan terhadap inflasi. Dengan kekhawatiran mengenai pasar tenaga kerja, menurut risalah yang dirilis pada Kamis dini hari waktu Indonesia.
Ringkasan pertemuan tersebut merinci alasan mengapa para pembuat kebijakan memutuskan untuk menyetujui pemangkasan suku bunga besar-besaran sebesar 50 bps. Ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun, dan menunjukkan adanya perbedaan pendapat di antara anggota mengenai prospek ekonomi.
Beberapa pejabat berharap untuk pengurangan yang lebih kecil, sebesar 25 bps, karena mereka mencari kepastian bahwa inflasi bergerak turun secara berkelanjutan dan kurang khawatir tentang kondisi pekerjaan.
Pada malam hari ini, AS akan merilis data IHK dan IHK Inti (di luar makanan dan energi) yang akan menjadi penantian pelaku pasar.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting