Review Minyak Sawit Bulanan Januari 2025

2231

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada minggu terakhir Januari 2025 naik kembali, sehingga pada 2 minggu terakhir harga mingguan naik. 

Bursa Malaysia ditutup 2 hari tanggal 29 dan 30 Januari hari Libur Tahun Baru Imlek. Bursa Dalian ditutup mulai 28 Januari sampai  4 Februari hari libur Tahun Baru Imlek. 

Hari Jumat 31 Januari 2025 

Harga minyak sawit April di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 11 ringgit atau 0.26% menjadi  4,290 ringgit ($964.04) per metrik ton. 

Harga minyak sawit mingguan kembali naik 1.76%  minggu ini , setelah minggu lalu naik 0.62%. 

 Pergerakan Harga Minyak Sawit pada bulan Januari : 

-Pergerakan  Harga minyak sawit  dipengaruhi oleh faktor dari  produksi, persediaan, permintaan akan minyak sawit itu sendiri di negara Produsen terbesar Indonesia dan Malaysia  

– Pergerakan harga dari produk saingan minyak nabati lain, harga minyak kedelai, minyak bunga matahari dan minyak canola 

–  Pergerakan dari harga minyak mentah, karena minyak sawit dapat dijadikan biodiesel, bahan bakar pengganti dari bensin. 

–  Pergerakan dari mata uang  Ringgit dimana mata uang dasar perhitungan harga minyak sawi di Bursa Sawit  Malaysia 

–  Pengaruh dari Negara pembeli terbesar dari minyak sawit India dan juga pembeli minyak kedelai terbesar Cina 

Faktor yang menggerakan harga minyak sawit turun di Bulan Januari : 

Ekspor minyak sawit Malaysia di Januari diperkirakan akan turun antara 12.3 – 20.1% dari bulan lalu menurut Intertek Testing Services dan independent inspection AmSpec Agri Malaysia. 

– Kurs ringgit pada 31 Januari melemah terhadap 1.41% terhadap dolar membuat harga komoditas Malaysia menjadi lebih murah apabila dibeli dengan mata uang diluar ringgit 

Harga minyak   mentah tidak berubah pada hari Jumat, tetapi harga mingguan turun, sementara pasar masih menanti penerapan tariff untuk Mexico dan Canada 

– Pada minggu terakhir  permintaan Cina berkurang karena  sedang Libur Tahun Baru Imlek. 

Indonesia  biaya restribusi ekspor CPO Indonesia diturunkan 9% – 10% pada tanggal 1 Februari  

Persediaan minyak sawit Indonesia di bulan Nopember naik 3.2% dari bulan lalu karena berkurangnya ekspor namun produksi turun sehingga persediaan masih naik. 

Ekspor Minyak sawit Malaysia dari tanggal 1 – 20 Desember diperkirakan turun antara 18.2% – 23%, menurut Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia 

– Pada hari 16 Januari harga minyak sawit turun, karena mengikuti penurunan dari harga minyak kedelai dan juga pengaruh dari penolakan cargo kedelai Brazil  di Cina karena tidak memenuhi syarat kesehatan, sehingga mempengaruhi pasar kedelai dan produk turunannya. 

Impor India turun ke terendah 5  bulan di bulan Januari dimana harga minyak sawit lebih mahal dari minyak nabati lain seperti minyak kedelai. 

Impor minyak sawit India di Desember turun 41% dari bulan lalu, jumlah terendah 9 bulan. Penurunan impor karena kenaikan harga minyak sawit ke tertinggi 2 ½ tahun sehingga pabrik penyulingan beralih untuk membeli minyak kedelai . 

Impor India di bulan Desember turun ke 500,175 MT,terendah sejak Maret 2024. 

 Faktor yang menggerakan harga minyak sawit naik 

Pada 31 Januari Harga minyak WTI dan Brent rebound dari posisi terendah dalam 4 pekan merespon rilis data PDB AS yang lemah hingga menekan dolar AS. 

Harga minyak mentah meningkat membuat harga minyak sawit naik, karena minyak sawit dipakai sebagai biodiesel pengganti bahan bakar fossil 

https://vibiznews.com/index.php/2025/01/31/harga-minyak-wti-naik-dari-terendah-4-pekan-merespon-data-pdb-as/ 

Panen kedelai Brazil 2024/25 diperkirakan sebesar 171 juta MT, menurut AgRural. Perkiraan ini diturunkan 500,000 ton karena turunnya hasil kedelai dari Mato Grosso do Sul, Parana dan Rio Grande do Sul. Harga minyak kedelai naik karena kekurangan persediaan akibat produksi turun. 

-The MPOA  melaporkan produksi minyak sawit dari 1- 20 Januari turun 13% sehingga harga naik. 

-Laporan bulanan dari the Malaysian Palm Oil Board pada 10 Januari: 

  1.  Persediaan minyak sawit di Malaysia turun untuk bulan ketiga, turun 6.91% menjadi 1.71 juta MT pada akhir Desember,  
  2. Produksi CPO juga turun  
  3.  ekspor  turun  9.97%

Harga minyak kedelai di Chicago Board of  Trade tanggal 31 Januari naik 1.29% . Bursa Dalian ditutup  Libur di Cina dari tanggal 29 – 4 Februari tahun baru Imlek. Kenaikan harga minyak kedelai akan membuat harga minyak sawit juga naik.  

 GRAFIK PERGERAKAN HARGA MINYAK SAWIT BULAN JANUARI 2025 

bulanan jan 2025

Harga minyak sawit tertinggi di Januari 2025:      

Pada Senin 13 Januari 2025 

Harga minyak sawit Maret di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 113 ringgit atau 2.57% menjadi 4,504 ringgit ($999.11) per MT. 

Penyebab kenaikan harga minyak sawit di bulan Januari 

Laporan bulanan dari the Malaysian Palm Oil Board pada hari  10 Januari  

  • Persediaan minyak sawit di Malaysia turun untuk bulan ketiga, turun 6.91% menjadi 1.71 juta MT pada akhir Desember,  
  • Produksi CPO juga turun  
  • ekspor  turun  9.97% 

Harga minyak sawit terendah di Januari 2025:  

Pada Kamis, tanggal 16 Januari 2025 

Harga minyak sawit April di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 86 ringgit (2.01%) menjadi 4,182 ringgit ($929.33) per MT. posisi terendah sejak akhir Oktober 2025 

 Penyebab turunnya harga minyak sawit pada bulan Januari 

-Impor India turun ke terendah 5  bulan di bulan Januari dimana harga minyak sawit lebih mahal dari minyak nabati lain seperti minyak kedelai. 

Impor minyak sawit India di Desember turun 41% dari bulan lalu, jumlah terendah 9 bulan. Penurunan impor karena kenaikan harga minyak sawit ke tertinggi 2 ½ tahun sehingga pabrik penyulingan beralih untuk membeli minyak kedelai . 

Impor India di bulan Desember turun ke 500,175 mt,terendah sejak Maret 2024. 

 Pergerakan harga minyak sawit minggu ke V: 

Hari Jumat 31 Januari 2025 

Harga minyak sawit April di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 11 ringgit atau 0.26% menjadi  4,290 ringgit ($964.04) per metrik ton. 

Hari Selasa 28 Januari 2025 

Harga minyak sawit April di  Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 64 ringgit atau 1.52% menjadi 4,282 ringgit ($975.84) per metrik ton. 

Hari Senin 27 Januari 2025 

Harga minyak sawit April di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0.02% menjadi 4,215 ringit ($963.43) per metrik ton. 

Analisa tehnikal untuk minyak sawit  

Support pertama di 4,100 ringgit dan berikut ke 3.910 ringgit 

Resistant pertama di 4,300 ringgit dan berikut ke 4,440 ringgit 

Kesimpulan : 

  • Harga minyak  sawit naik pada 2 minggu terakhir Januari, namun kenaikannya masih datar belum kembali ke harga tertinggi pada pertengahan Januari 
  • Faktor kenaikan 2 minggu terakhir terjadi karena kenaikan dari harga minyak kedelai, produk minyak nabati saingan akibat produksi berkurang  
  • Kekuatiran pengenaan tariff sehingga membuat harga bahan bakar meningkat, harga minyak sawit juga meningkat. 
  • Pasar menantikan Laporan Produksi  Bulanan Minyak Sawit Malaysia pada tanggal 10 Februari nanti, sementara pada tanggal 10 Januari produksi minyak sawit Malaysia mengalami penurunan pada bulan Desember.  
  • Kenaikan harga minyak sawit terhambat karena Ekspor Malaysia menurun dan juga permintaan minyak sawit India juga turun karena minyak sawit lebih mahal dari minyak kedelai, atau minyak bunga matahari sehingga India beralih ke minyak nabati ini.   

 Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting