(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga pada hari Selasa naik ke harga tertinggi satu minggu, naik dari penurunan yang tajam pada hari sebelumnya, setelah Presiden Donald Trump menunda pelaksanaan tariff impor untuk Canada dan Mexico selama satu bulan.
Penundaan ini menyebabkan kekhawatiran akan perang dagang menurun.
Harga tembaga di London Metal Exchange naik 0.5% menjadi $9,145 per MT harga tertinggi sejak 27 Januari. Harga tembaga sempat turun ke harga terendah 4 minggu pada hari Senin.
Indeks dolar melemah 0.2% pada hari Selasa sehingga harga komoditas di AS menjadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang diluar dolar.
Presiden Trump menunda pelaksanaan tarif untuk Mexico dan Canada untuk jangka waktu sebulan, tetapi untuk Cina pengenaan tariff tetap dilaksanakan untuk industri logam, sehingga akan memberi efek kepada harga logam industri.
Presiden Trump akan bertemu dengan Presiden XI minggu ini.
Perusahaan AS akan mencari aluminium dari Timur Tengah dan India, sementara untuk tembaga akan ke Chili dan Peru kalau sampai terjadi efek dari tarif impor di masa depan. Sementara data pabrik di Cina mengalami perlambatan pada bulan Januari/
The Caixin/S&P Global PMI turun menjadi 50.1 di bulan Januari dari 50.5 di bulan lalu.
Harga aluminium kontrak 3 bulan naik 0.1% menjadi $2,625.50.
Harga logam lainnya:
- Harga Nikel turun 0.4% menjadi $15,150
- Harga timbal naik 0.2% menjadi $1,949
- Harga Zinc naik 0.7% menjadi $2,817 per ton
- Harga timah turun 0.1% menjadi di $29,945
Analisa tehnikal untuk aluminium
Support pertama di $2,620 berikut ke $2,614
Resistant pertama di $2,629 berikut ke $2,631
Analisa teknikal untuk tembaga
support pertama di $9,140 dan berikut turun ke $9,114
Resistant pertama di $9,166 dan berikut ke $9,194
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



