(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS hari Jumat bergerak turun dan mencatat level terendah baru dalam 2 bulan setelah laporan penjualan ritel AS melemah dan penurunan imbal hasil Treasury AS.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,59%.
Data penjualan ritel AS bulan Januari hari ini sebesar -0,9% lebih lemah dari ekspektasi -0,2%.
Sedangkan tidak termasuk otomotif, penjualan ritel bulan Januari turun sebesar -0,4%, lebih lemah dari ekspektasi +0,3%.
Penjualan ritel “kelompok kontrol” bulan Januari, yang tidak termasuk sektor yang bergejolak, turun sebesar -0,8%, lebih lemah dari ekspektasi +0,3%.
Dalam data ekonomi AS lainnya, produksi industri AS bulan Januari naik +0,5% b/b, lebih kuat dari ekspektasi +0,3%. Namun, produksi manufaktur Januari turun -0,1% b/b, lebih lemah dari ekspektasi +0,1% b/b.
Harga impor AS bulan Januari naik +0,3% b/b dan +1,9% thn/th, yang mendekati ekspektasi +0,4% b/b dan +1,9% thn/th. Tidak termasuk minyak bumi, harga impor AS bulan Januari naik +0,1% b/b, lebih lemah dari ekspektasi +0,2%.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 2% untuk pemotongan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 18-19 Maret.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak turun setelah data Retail Sales Januari AS merosot.