(Vibiznews –Commodity) – Harga karet Jepang naik pada hari Rabu, karena melemahnya yen, kekhawatiran akan persediaan di saat musim produksi karet sedang berhenti . Kenaikan harga dibatasi oleh masalah tarif AS.
Harga karet Agustus di The Osaka Exchange (OSE) naik 1.2 yen atau 0.34% menjadi 355.8 yen ($2.4) per kg.
Harga karet Mei di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) turun 230 yuan atau 1.34% menjadi 16,905 yuan ($2,327 ) per MT.
Harga karet Butadiene Mei di SHFE turun 140 yuan atau 1.023% menjadi 13,485 yuan ($1,856 ) per ton.
Harga karet April di Singapore Exchange SICOM turun 1.6% menjadi 195.4 sen USD perkg.
Dolar menguat menjadi 150.55 yen setelah sebelumnya berada di bawah 150 yen. Melemahnya yen membuat harga barang-barang Jepang lebih murah apabila dibeli dengan mata uang diluar yen.
Lembaga Meteorologi Thailand memperingatkan adanya potensi kerusakan tanaman karet karena adanya badai musim panas antara 29 Maret sampai 1 April.
Area produksi di Vietnam dan Thailand masih berhenti panen. Pohon karet sedang mengalami musim dengan produksi rendah antara Februari sampai Mei, sebelum musim panen besar pada akhir Mei sampai September.
Di Cina pabrik baja dan ban setelah mengurangi produksinya saat ini, akan kembali berproduksi normal pada minggu depan, sehingga meningkatkan data kapasitas pabrik .
Peningkatan penjualan mobil menjadi pendorong kecepatan produksi dari pabrik mobil, sehingga mempengaruhi penggunaan karet untuk ban mobil.
Pada hari Senin Presiden AS mengatakan akan mengenakan tarif impor untuk mobil, tapi tarif ini belum diberlakukan pada tanggal 2 April
Analisa Tehnikal untuk karet
Suppport pertama di 349 yen kemudian ke 346 yen
Resistant pertama di 353 yen kemudian ke 356 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting