(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir turun pada hari Senin dan mencatatkan level terendah baru dalam 3 tahun terpicu sentimen pemecatan Ketua Fed Powell.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,89% pada 98,35.
Pelemahan dolar AS terjadi setelah Direktur Dewan Ekonomi Nasional Hassett mengatakan Presiden AS Trump sedang mempertimbangkan kemungkinan memecat Ketua Fed Powell.
Pasar menanggapi sentimen pemecatan Powell akan mempertanyakan independensi Fed dan semakin mengurangi kepercayaan terhadap dolar, yang sudah berada di bawah tekanan dari tarif perdagangan agresif Presiden Trump yang telah mendorong investor asing untuk melikuidasi aset dolar mereka.
Fokus pasar minggu ini adalah pada setiap perubahan kebijakan perdagangan AS.
Pada hari Rabu, penjualan rumah baru di bulan Maret diperkirakan naik +0,7% m/m menjadi 681.000. Fed Beige Book juga akan dirilis pada hari Rabu.
Hari Kamis akan dirilis pesanan baru barang modal bulan Maret nonpertahanan ex-pesawat terbang dan suku cadang (diperkirakan +0,1% m/m). Selain itu, penjualan rumah yang sudah ada di bulan Maret pada hari Kamis diperkirakan turun -2,8% m/m menjadi 4,14 juta.
Hari Jumat akan dirilis indeks sentimen konsumen April dari University of Michigan yang telah direvisi (diperkirakan tidak ada perubahan di angka 50,8).
Pasar mendiskon peluang sebesar 16% untuk penurunan suku bunga -25 bp setelah pertemuan FOMC 6-7 Mei, turun dari peluang 30% minggu lalu.
Malam ini akan dirilis pernyataan pejabat Fed Jefferson, Harker dan Kashkari.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak hati-hati mencermati perkembangan ketegangan Presiden Trump dan Ketua Fed Powell. Malam nanti jika pernyataan pejabat Fed memberikan sinyal hawkish untuk mempertahankan suku bunga tetap, akan menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 97,78-97,21. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 99,06-99,77.