(Vibiznews –Commodity) – Harga kopi Arabika dan kopi Robusta turun, harga gula turun dan harga kakao naik, Review Minggu Pertama Juni 2025
KOPI
Harga kopi Arabika Juli turun $1.70 (0.47%) menjadi $358.05 . Harga kopi Robusta Juli turun $153 (3.33%)
Summary faktor penggerak harga Kopi minggu ini
- Harga kopi di New York dan di London turun pada hari Jumat dari harga tertinggi pada kemarin karena laporan panen yang berlangsung di Brazil
- Ekspor kopi Vietnam meningkat
- Penen kopi Robusta sedang berlangsung di Brazil, juga di Indonesia panen masih berlangsung, sedangkan di Vietnam panen sudah selesai
- Panen kopi Arabika Brazil sedang berlangsung
- Di Minas Gerais, Brazil tidak turun hujan sampai 30 Mei menurut Somar Meteorologia
- Real Brazil menguat ke kurs tertinggi 7 ¾ bulan
- Harga kopi rata-rata di ICO $317.41
Harga kopi turun pada akhir pasar menyerah dari kenaikan harga di awal pasar karena berlimpahnya hasil panen di Brazil dan meningkatnya ekspor kopi dari Vietnam.
Harga kopi turun dari hari tertinggi 2 minggu pada hari Jumat dan turun karena panen di Brazil setelah laporan Safras & Mercado panen kopi Brazil tahun 2025/26 sudah selesai 28% sampai 4 Juni. Jumlah ini diatas rata-rata lima tahun 27% pada periode yang sama tahun lalu
Harga kopi Robusta turun ke harga terendah 1 minggu pada hari Jumat karena ekspor kopi Vietnam meningkat. Pada hari Kamis the National Statistics Office of Vietnam melaporkan bahwa ekspor kopi Vietnam di bulan Mei naik 59% dari tahun lalu menjadi 148,000 MT. Secara kumulatif ekspor kopi Vietnam dari Januari sampai Mei turun 1.8% dari tahun lalu menjadi 813,000 MT.
Harga kopi pada hari Jumat naik ke harga tertinggi 2 minggu pada awal pasar karena kekhawatiran akan cuaca buruk di Brazil akan mengurangi hasil kopi Laporan Somar Meteorologia pada hari Senin tidak turun hujan di Minas Gerais pada minggu ini sampai 31 Mei
Harga kopi naik karena menguatnya Real Brazil ke kurs tertinggi 7 ¾ minggu terhadap dolar pada hari Jumat sehingga harga kopi menjadi lebih mahal apabila dibeli dengan mata uang diluar real.
Harga kopi mengalami tekanan pada bulan terakhir karena kekhawatiran produksi kopi naik dan persediaan melimp
Pada 19 Mei USDA Foreign Agricultural Service (FAS) memperkirakan produksi kopi Brazil 2025/26 naik 0.5% dari tahun lalu menjadi 65 juta kantong.
Produksi kopi Robusta Vietnam di 2025/25 naik 6.9% dari tahun lalu menjadi 31 juta kantong.
Persediaan kopi di ICE naik sehingga harga kopi turun. Setelah laporan persediaan Persediaan kopi Robusta di ICE naik ke tertinggi 8 1/2 bulan menjadi 5,438 lot pada 30 Mei.
Persediaan Kopi Arabika di ICE naik ke tertinggi 4 bulan pada hari Selasa menjadi sebesar 892.468 kantong.
Pada 9 Mei laporan perkiraan USDA produksi kopi 2025/26 di Honduras, produsen kopi terbesar di Amerika Tengah akan naik 5.1% dari tahun lalu menjadi 5.8 juta kantong.
Safras & Mercado menaikkan produksi kopi Brazil 2025/26 naik menjadi 65.51 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 62.45 juta kantong.
Conab menaikkan perkiraan produksi kopi Brazil 2025 menjadi 55.7 juta kantong dari perkiraan Januari 51.81 juta kantong.
Kekhawatiran permintaan akan berkurang sehingga harga kopi turun. Beberapa importir termasuk Starbucks, Hershey dan Mondelez International mengatakan bahwa tarif impor 10% akan menaikan harga dan menekan volume penjualan
Tanda turunnya ekspor kopi Brazil turun menaikkan harga. Pada 12 Mei Cecafe melaporkan ekspor kopi hijau Brazil di bulan April turun 28% dari tahun lalu menjadi 3.05 juta kantong. Dari Januari – April ekspor kopi turun 15.5% dari tahun lalu menjadi 13.186 juta kantong
Harga kopi Robusta naik ketika pada hari Selasa lalu Vietnam National Statistics Office melaporkan bahwa ekspor kopi Vietnam dari Januari – April turun 9.8% dari tahun lalu menjadi 663,000 MT.
The Vietnam Coffee and Cocoa Association pada 12 Maret menurunkan perkiraan produksi kopi Vietnam 2024/25 menjadi 26.5 juta kantong dari perkiraan Desember di 28 juta kantong
Rabobank memperkirakan bahwa hasil kopi Robusta Brazil 2025/26 akan naik 7.3% mencapai rekor di 24.7 juta kantong
Pada 19 Mei USDA-FAS memperkirakan hasil kopi Vietnam di 2025/26 naik 7% dari tahun lalu menjadi tertinggi 4 tahun sebesar 30 juta kantong.
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika
support pertama di $337 dan berikut ke $318
resistant pertama di $368 kemudian ke $385
GULA
Harga gula Juli di ICE New York turun 8 sen (0.48%) menjadi $16.49 . Harga gula putih Agustus di ICE London naik 1,90 sen (0.41%)
Summary Faktor Penggerak Harga Gula minggu ini
- Harga gula turun pada hari Jumat di New York namun di London masih naik mengikuti kenaikan harga minyak mentah
- Persediaan meningkat masih berlanjut.
- Cina adalah pembeli di harga termurah sehingga mendorong kenaikan kembali.
- Hujan turun tidak merata di Brazil Tengah dan Selatan, namun panen berlangsung lambat diluar perkiraan, karena kondisi kering, tapi diperkirakan akan lebih cepat karena hujan.
- Pertumbuhan tanaman kondisinya baik di India karena musim hujan namun musim hujan berhenti saat ini,
- Harga gula yang murah di Brazil pada saat ini membuat pabrik penggilingan tebu meningkatkan produksi etanol dan mengurangi produksi gula
- Petrobas menurunkan harga bensin pada minggu ini untuk pertama kali sejak 2023 sehingga harga etanol tertekan untuk turun
Harga gula turun pada hari Jumat selama dua bulan karena penjualan, dengan harga di New York ke terendah 4 tahun dan harga di London ke terendah 3 ¾ tahun
Perkiraan bahwa terjadi surplus gula global menekan harga pasar pada 22 Mei Laporan USDA dalam laporan tahunan, memperkirakan produksi gula global di 2025/26 naik 4.7% dari tahun lalu menjadi 189,318 MMT sehingga gula global surplus 41,188 MMT naik 7.5%.
Harga gula naik lagi pada hari Jumat terutama di pasar London karena kenaikan harga minyak mentah WTI ke harga tertinggi 1 ½ bulan membuat pembelian terjadi di pasar berjangka.
Kenaikan harga minyak mentah membuat harga etanol sebagai pengganti bahan bakar naik sehingga pabrik penggilingan tebu lebih memilih membuat etanol dari pada gula. Persediaan gula turun.
Harga gula turun karena kenaikan produksi gula di India. Pada hari Senin India National Federation of Cooperative Sugar Factories memperkirakan produksi gula India di 2025/26 naik 19% dari tahun lalu menjadi 35 MMT karena perluasan area tanaman tebu.
Curah hujan meningkat di India sehingga menyuburkan tanaman tebu membuat harga gula turun. Pada 15 April, India Ministry of Earth Sciences meramalkan hujan turun diatas normal pada musim monsoon tahun ini, dengan total curah hujan diperkirakan 105% diatas rata-rata jangka panjang. Musim monsoon antara bulan Juni sampai September
Tanda bahwa hasil gula global meningkat sehingga harga gula turun pada 22 Mei perkiraan USDA – FAS bahwa produksi gula Brazil 2025/26 naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 44.7 MMT.
Juga memperkirakan produksi gula India di 2025/26 akan naik 25% dari tahun lalu menjadi 35.3 MMT, karena hujan di musim monsoon menguntungkan bagi tanaman gula dan meningkatkan hasil gula per are.
Produksi gula Thailand 2025/26 diperkirakan naik 2% dari tahun lalu menjadi 10.3 MMT
Pada 20 Januari lalu pemerintah India hanya mengijinkan pabrik gula mengekspor 1 MMT gula untuk musim ini, menggantikan peraturan ekspor gula di tahun 2023. Pembatasan ekspor gula India berlaku sejak Oktober 2023 untuk menjaga persediaan gula domestic. India mengijinkan pabrik gula untuk mengekspor 6.1 MMT gula selama 2022/23 sampai 30 September setelah ekspor gula mencapai rekor 11.1 MMT pada periode sebelumnya.
The India Sugar Mills Association (ISMA) memperkirakan produksi gula India di 2024/25 turun 17.5% menjadi 26.2 MMT, jumlah terendah 5 tahun
The India Sugar Mills Association (ISMA) memperkirakan produksi gula India dari 1 Oktober sampai 15 Mei sebesar 25.74 MMT turun 17% dari tahun lalu pada periode yang sama
Pada 1 Mei Indian Food Secretary Chopra mengatakan bahwa ekspor India di 2024/25 ekspor India totalnya akan 800,000 MT, dibawah perkiraan 1 MMT.
Outlook produksi gula Thailand tinggi sehingga menurunkan harga gula. Pada 2 Mei Thailand’s Office of Cane and Sugar Board melaporkan produksi gula 2024/25 naik 14% dari tahun lalu menjadi 10.00 MMT
Pada hari Kamis lalu Unica melaporkan produksi gula Brazil 2025/26 di Tengah – Selatan sampai pertengahan pertama Mei turun 6.8% dari tahun lalu menjadi 2.408 MMT dan hasil kumulatif gula 2025/26 Brazil tengah – Selatan sampai pertengahan turun 22.7% dari tahun lalu menjadi 3.989 MMT.
Pada 14 April Unica melaporkan hasil kumulatif gula 2024/25 Brazil tengah – Selatan sampai Maret turun 5.3% dari tahun lalu menjadi 40.169 MMT.
Pada 12 Maret the Indian Sugar and Bio-energy Manufactures Association menurunkan perkiraan produksi gula India 2024/25 menjadi 26.4 MMT dari perkiraan bulan Januari 27.27 MMT karena turunnya produksi tebu.
Pada 15 Mei the International Sugar Organization (ISO) meningkatkan perkiraan defisit gula global 2024/25 menjadi tertinggi dalam 9 tahun defisit sebesar 5.47 MMT dibanding perkiraan Februari defisit sebesar 4.88 MMT.
Memperlihatkan pasar lebih ketat dari surplus gula global di 2023/24 sebesar 1.31 MMT
The ISO juga menurunkan produksi gula global 2024/25 menjadi 174.8 MMT dari perkiraan Februari sebesar 175.5 MMT
Analisa tehnikal untuk gula
support pertama di $16.50 dan berikut ke $15,90
Resistant pertama di $16.80 dan berikut ke $ 17.80
KAKAO
Harga kakao Juli di ICE New York naik $183 (1.82%) menjadi $10,259 per ton Harga kakao Juli di ICE London naik $225 (3.40%)
Summary pergerakan harga kakao minggu ini :
- Kedua pasar ditutup naik pada hari Jumat karena kurangnya persediaan kakao.
- Laporan masih berlanjut adanya kenaikan arus pengiriman kakao dari Nigeria dan kenaikan produksi dari negara lain diluar Afrika Barat seperti Asia dan Amerika Tengah.
- Pasar mengantisipasi permintaan yang naik dan berkurangnya produksi Ivory Coast dan Ghana.
- Diperkirakan hasil biji kakao pada panen 2025/26 akan ada perbaikan kualitas dari hasil panen di pertengahan tahun. Pada saat panen pertengahan kondisi keringlah yang merusak produksi.
Harga kakao pada penutupan pasar hari Jumat melanjutkan rally ke tertinggi 2 minggu karena ekspor Ivory Coast melambat tanda bahwa persediaan kakao berkurang. Pemerintah Ivory Coast melaporkan pada hari Senin bahwa petani mengirimkan 1.6 MMT kakao ke pelabuhan Ivory Coast dari 1 Oktober sampai 1 Juni naik 6.7% dari tahun lalu . Jumlah ini turun dari kenaikan 35% dari bulan Desember.
Pada bulan lalu harga kakao naik ke harga tertinggi 4 bulan Kekhawatiran Cuaca di Afrika Barat . Walaupun hujan turun pada saat ini di Afrika Barat namun kekeringan masih di sepertiga Ghana dan Ivory Coast menurun the African Flood and Drought Monitor.
Harga kakao naik selama dua minggu terakhir karena kekhawatiran akan kualitas dari panen kakao tengah tahun di Ivory Coast pada saat panen berlangsung saat ini sampai September.
Pabrik pengolahan kakao mengeluh tentang kualitas kakao dan menolak truk yang berisi biji kakao dari Ivory Coast.
Pabrik mengatakan 5% sampai 6% dari hasil panen kakao di setiap truk kualitasnya buruk dibanding dengan pada saat panen utama hanya 1% yang buruk.
Menurut Rabobank, buruknya kualitas kakao di Ivory Coast pada pertengahan tahun berkaitan dengan ke terlambatan hujan turun di daerah itu membuat pertumbuhan tanaman lambat
Panen kakao di pertengahan tahun lebih kecil dari panen tahunan dan dimulai di bulan April. Perkiraan rata-rata hasil kakao di Ivory Coast 400,000 MT turun 9% dari tahun lalu di 440,000 MT
Kenaikan persediaan membuat harga kakao turun. Sejak persediaan turun ke terendah 21 tahun di 1,263,493 kantong pada 24 Januari, ICE mengatakan bahwa jumlah persediaan kakao di pelabuhan AS meningkat kembali ke jumlah tertinggi 8 ½ bulan menjadi 2,238,954 kantong pada hari Jumat
Kenaikan harga kakao pada waktu dekat ini terbatas karena permintaan kakao dan produksi kakao akan turun karena perang tarif global yang akan menaikkan harga kakao lebih tinggi lagi dari harga kakao yang sudah tinggi saat ini
Pada 10 April Barry Callebaut AG, salah satu pembuat coklat terbesar di dunia, menurunkan perkiraan penjualan untuk menghadapi tingginya harga kakao dan kebijakan tarif yang tidak menentu.
Juga Pembuat coklat Hershey Co melaporkan penjualan pada Q1 turun 14% sebagai antisipasi kenaikan biaya karena tarif pada Q2 sebesar $15-$20 juta. Kenaikan ini membuat harga coklat naik dan akan mengurangi permintaan konsumen.
Juga Mondelez International melaporkan penjualan di Q1 turun diluar perkiraan karena konsumen memotong pembelian snack akibat dari ketidakmenentuannya perekonomian dan mahalnya harga coklat
Harga kakao juga naik karena berita dari minggu lalu bahwa permintaan kakao global membaik diluar perkiraan
Laporan kakao yang digiling pada Q1
- Kakao yang di giling di Amerika Utara turun 2.5% dari tahun lalu menjadi 110,278 MT lebih baik dari perkiraan turun 5% dari tahun lalu.
- Kakao yang digiling di Eropa turun 3.7% dari tahun lalu menjadi 353,522 MT penurunan lebih kecil dari perkiraan 5% dari tahun lalu.
- Kakao yang digiling di Asia turun 3.4% dari tahun lalu menjadi 213,898 MT, penurunan lebih sedikit dari perkiraan 5% dari tahun lalu
Pada Jumat lalu the International Cocoa Organization (ICCO) memperbaiki perkiraan persediaan kakao global 2023/24 defisit 494,000 MT dari perkiraan Februari defisit 441,000 MT defisit terbesar lebih dari 60 tahun. Produksi ICCO 2023/24 turun 13.1% dari tahun lalu menjadi 4,380 MMT.Ratio persediaan kakao/ kakao digiling 27% ratio terendah 46 tahun.
Pada 28 Februari the International Cocoa Organization (ICCO) memperkirakan persediaan kakao akan surplus 142,000 MT di tahun 2024//25 , inilah surplus pertama di pasar kakao selama 4 tahun.
ICCO juga memperkirakan produksi kakao di 2024/25 naik 7.8% menjadi 4.84 MMT.
Analisa tehnikal untuk kakao di New York
Support pertama di $8,940 dan berikut ke $8,300
Resistant pertama di $11,970 dan berikut ke $11,280
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting


