(Vibiznews – Commodity) Harga karet Jepang turun di semua pasar berjangka Asia pada hari Jumat, dan turun pertama kalinya setelah 6 minggu berturut-turut naik karena tekanan turunnya permintaan global, dan tanda bahwa akan adanya stimulus setelah Meeting Petinggi Cina tidak terdengar.
Harga karet Januari di the Osaka Exchange (OSE) turun 0.7 yen atau 0.22% menjadi 314.8 yen ($2.09) per kg. Pada minggu ini harga karet mingguan turun 5.09%
Harga karet September di the Shanghai Futures Exchange turun 11,455 yuan ($1,589.03) per MT.
Harga karet Butadiene September di SHFE turun 125 yuan atau 1.08% menjadi 11,455 yuan ($1,589.03) per MT.
Harga karet Agustus di Singapore Exchange SICOM turun 1% menjadi 164.1 sen USD
Pada bulan Juli aktivitas pabrik turun di negara-negara Asia karena permintaan global dan berkelanjutan ketidakpastian tarif AS membuat semakin turun.
Rapat Petinggi Cina tidak menghasilkan perubahan kebijakan yang signfikan para pemimpin hanya menyatakan komitmen untuk mendukung perekonomian dengan membuat peraturan untuk mengatur persaingan penjualan otomotif yang tidak teratur tapi tidak ada urgency untuk meluncurkan stimulus yang besar.
Sementara di produsen terbesar Thailand Meteorological Agency meramalkan berkurangnya hujan dari 1 Agustus sampai 4 Agustus.
Yen turun menjadi 150.73 dolar setelah Presiden AS memberlakukan tarif baru pada 1 Agustus .
Melemahnya yen menyebabkan komoditas Jepang menjadi lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain diluar Yen.
Jepang akan mendorong AS untuk melaksanakan penurunan tarif untuk otomotif menjadi 15% dari 25% , setelah pembuat otomotif Eropa mendapatkan penurunan dari tarif, namun pabrik mobil Volkswagen, Porsche dan Mercedes Benz sudah lebih dulu merevisi menurunkan penghasilan mereka.
Penjualan mobil akan mempengaruhi percepatan produksi dari pabrik mobil yang akan mempengaruhi penggunaan ban mobil.
Analisa Tehnikal untuk karet
Suppport pertama di 321 yen kemudian ke 309 yen
Resistant pertama di 332 yen kemudian ke 344 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



