(Vibiznews –Commodity) – Harga Karet Jepang pada hari Senin naik karena menguatnya dolar AS.
Harga karet Januari di the Osaka Exchange (OSE) naik 1.7 yen atau 0.54% menjadi 316.5 yen ($2.14) per kg.
Harga karet September di The Shanghai Futures Exchange (SHFE) turun 75 yuan atau 0.52% menjadi 14,465 yuan ($2,001.81) per MT.
Harga karet Butadiene September di SHFE turun 80 yuan atau 0.7% menjadi 11,395 yuan ($1,587.93) per MT.
Harga karet Agustus di Singapore Exchange SICOM naik 0.2% menjadi 164.7 sen AS.
Kenaikan di karet berjangka membuat kondisi overbought, karena investor melakukan posisi beli dan memasang order stop loss menurut Group Bursa Berjangka di Jepang pada hari Senin.
Dolar menguat 0.2% menjadi 147.67 yen . Melemahnya yen membuat komoditas Jepang lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain diluar dolar.
Produksi mobi BYD turun 0.9% pada bulan Juli dibanding tahun lalu, mengakhiri kenaikan selama 16 bulan, walaupun produsen mobil elektrik terbesar di dunia mengatakan penjualan tahun masih meningkat dibanding tahun lalu di bulan Juli.
Penjualan otomotif sangat mempengaruhi kecepatan dari produksi pabrik dan termasuk penggunaan dari karet untuk ban mobil.
Harga minyak mentah juga meningkat dari turunnya harga pada awalnya karena produksi OPEC diumumkan akan meningkat di bulan September.
Permintaan karet alam meningkat apabila harga minyak mentah naik, karena permintaan karet sintetis berbahan mentah minyak mentah turun karena mahal.
Indeks Nikkei Jepang turun 1.4% karena kenaikan yen pada hari Jumat
https://vibiznews.com/index.php/2025/08/05/rekomendasi-harian-indeks-nikkei-5-agustus-2025/
Di daerah Produsen karet terbesar Thailand, Meteorological Agency memperkirakan hujan turun lebih sedikit dari 5 – 10 Agustus.
Analisa Tehnikal untuk karet
Suppport pertama di 313 yen kemudian ke 309 yen
Resistant pertama di 316 yen kemudian ke 321 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



