(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga naik ke harga tertinggi dua bulan pada hari Selasa, karena melemahnya dolar, data ekonomi Cina naik, dan optimisme turunnya suku bunga AS.
Harga tembaga kontrak tiga bulan di London Metal Exchange naik 0.9% menjadi $9,971 per MT setelah sempat naik ke harga tertinggi 2 bulan di $9,984.50.
Pedagang mengatakan melemahnya dolar pada saat pembukaan pasar di New York membuat pemilik dana menutup posisi jual tembaga berjangka.
Melemahnya dolar AS membuat harga tembaga AS menjadi lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain di luar dolar AS.
Survey dari manager pembelian memperlihatkan sektor manufaktur Cina berkembang di Bulan Agustus karena kenaikan pesanan sehingga prospek permintaan logam industri naik.
Penggeraknya adalah premium tembaga di Yangshan meningkat menunjukkan minat Cina untuk impor tembaga. Premiumnya menjadi $55 per ton naik $29 dari 8 Juli walaupun masih di bawah $100 di bulan Mei.
Tingginya persediaan LME yang terdaftar di gudang menunjukkan diskon dari harga tunai dari harga kontrak 3 bulan sebesar $85 per ton.
Pasar menantikan pertemuan dari the Feds tanggal 16 –17 September, perkiraan bahwa The Feds akan menurunkan suku bunga sehingga dolar melemah dan harga logam naik.
Tanda dari apakah the Feds akan menurunkan suku bunga dari laporan bulanan pekerja AS pada hari Jumat.
Kenaikan persediaan timah lebih dari 30% menjadi 2,175 ton sejak 18 Agustus membuat kekhawatiran akan kemampuan dari pasar LME, sehingga memperkecil premium antara harga timah tunai dengan kontrak 3 bulan.
Harga timah tiga bulan di LME turun 0.6% menjadi $34,745.
Harga logam lain di LME
- Harga aluminium naik 0.3% menjadi $2,618 per ton
- Harga zinc naik 0.9% menjadi $2,859
- Harga nikel turun 1.4% menjadi $15,215 per ton
- Harga timbal turun 0.5% menjadi $1,994
Analisa teknikal untuk tembaga di LME
Support pertama di $9,897 kemudian turun ke $9,752
Resistant pertama di $10,042 dan berikut ke $10,187
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



