(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang naik untuk tiga hari berturut-turut pada hari Kamis, karena hujan deras berlangsung di daerah produsen karet Thailand.
Harga karet Februari di The Osaka Exchange (OSE) naik 1.1 yen atau 0.35% menjadi 319.8 yen ($2.17) per kg.
Harga karet Januari di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 25 yuan atau 0.16%. menjadi $15,960 yuan ($2,231.26) per MT.
Harga karet Butadiene Oktober di SHFE turun 95 yuan atau 0.8% menjadi 11,810 yuan per ton.
Harga karet Jepang September di Singapore Exchange SICOM turun 0.2% menjadi 174.6 sen USD per kg.
Thailand Meteorological Agency mengingatkan hujan deras dan akumulasi hujan membuat banjir dari 4 September – 10 September.
Aktivitas jasa di Cina berkembang tercepat dalam 15 bulan di Agustus karena permintaan domestik yang lebih kuat dan kenaikan ekspor, menurut survey sektor swasta
Di tengah persaingan di industri otomotif, pabrik mobil BYD telah memangkas target penjualannya tahun ini sebesar 16% menjadi 4.6 juta kendaraan, menunjukkan pertumbuhan tahunan yang paling lambat sejak 2020
Penjualan kendaraan akan mempengaruhi kecepatan produksi dari pabrik mobil sehingga mempengaruhi penggunaan dari ban yang dibuat dari karet.
Harga minyak mentah melanjutkan penurunannya karena pasar sedang memantau pertemuan OPEC yang diperkirakan akan mempertimbangkan kenaikan target produksi.
Karet alam selalu mengikuti arah dari harga minyak mentah karena bersaing dengan karet sintetis yang dibuat dari minyak mentah.
Dolar naik 0.1% terhadap yen menjadi 148.25 . Melemahnya yen membuat harga komoditas Jepang menjadi lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain selain yen.
Analisa tehnikal untuk karet Jepang
Suppport pertama di 310 yen kemudian ke 300 yen
Resistant pertama di 321 yen kemudian ke 332 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



