Pergerakan Dollar AS dan Ketidakpastian Politik Membayangi Pergerakan Pasar

713

Bursa Wall Street berakhir naik pada akhir pekan, Sabtu dinihari (18/02), membukukan rekor penutupan baru, terdukung optimisme kebijakan ekonomi Presiden AS Donald trump, sementara investor terus mengawasi pemilihan presiden Prancis. Indeks Dow Jones naik 0,02 persen, menjadi ditutup pada 20,624.05, dengan kenaikan tertinggi saham Verizon. Untuk minggu ini indeks Dow Jones melonjak 1,75 persen. Indeks S & P 500 naik 0,17 persen, menjadi berakhir pada 2,351.16, dengan telekomunikasi memimpin delapan sektor yang lebih tinggi. Untuk minggu ini indeks S 7 P 500 melonjak 1,5 persen. Indeks Nasdaq naik 0,41 persen, menjadi ditutup pada 5,838.58. Untuk minggu ini indeks Nasdag melompat 1,82 persen.

Bursa Asia dibuka lemah pagi ini. Terpantau Indeks Nikkei merosot 0,31 % pada 19.174,49 tertekan penguatan Yen. Indeks ASX 200 turun 0,39 % pada 5.783,00 tertekan pelemahn saham industri. Indeks Kospi turun 0,10 persen pada 2.078,40.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (20/02) naik tipis 0,8 persen di 53,40 dollar per barel, dengan minyak mentah AS membukukan penurunan mingguan pertama dalam lima minggu, tertekan dolar yang lebih kuat, kenaikan pengeboran dan rekor persediaan di Amerika Serikat diimbangi upaya oleh produsen besar untuk memotong produksi untuk mengurangi berlimpahnya persediaan global. Harga minyak mentah untuk perdagangan selanjutnya akan terjadi tarik menarik dipengaruhi sentimen optimisme kelanjutan pemotongan produksi dan peningkatan produksi AS.

Sedangkan harga emas spot LLG pada akhir perdagangan ahir pekan Sabtu dinihari (20/02) berakhir naik tipis 0,09 persen pada 1,237.61 dollar per troy ons, terpicu sentimen penguatan dollar AS diimbangi ketidakpastian politik yang telah mendorong harga emas. Harga emas berpotensi lemah terganjal penguatan dollar AS dan bursa Wall Street.

Dari pasar valas, akhir pekan lalu dollar AS berhasil menguat terhadap banyak rival utamanya kecuali terhadap yen Jepang terpicu rencana kenaikan suku bunga AS oleh pernyataan hawkish Janet Yellen dan diperkuat oleh mantapnya data sektor ritel dan juba inflasi. EURUSD turun 0,55% pada 1.0613.  GBPUSD turun 0.65 % pada 1.2406.  USDJPY truun 0,40 persen pada 112.77.  Malam nanti akan dicermati pidato ketua Fed Janet Yellen, yang jika memberikan sentiment positif akan menguatkan Dollar AS.

Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  yang bergerak negatif sejak awal sesi pertama ditutup melemah cukup signfikan dengan turun 0,50 persen pada posisi 5350,93 pada akhir pekan Jumat (17/02). Pelemahan IHSG di hari ke-3   hari ini mendapat tekanan jual yang cukup besar dari investor asing. Demikian juga secara mingguan, IHSG pekan ini  alami pelemahan setelah 3 pekan berturut bergerak bullish. Pada perdagangan hari ini, sentimen positif datang dari mantapnya kinerja bursa AS dan kenaikan harga minyak mentah. Namun masih dibatasi oleh tekanan jual asing pasca lemahnya rupiah. Secara teknikal  pergerakan   IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5316-5335 dan resisten  5377-5396.  Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini:  BMRI, SSMS, INTP dan EXCL.

Hari ini tidak banyak data ekonomi penting yang akan dirilis, Akan ada data perdagangan Januari Jepang, PPI Januari Korsel, PPI Januari Jerman, Unemployment Januari Hong Kong, Consumer Confidence Februari Zona Eropa.

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here