(Vibiznews – Commodity) – Retreat harga kakao acuan dunia dari posisi tertinggi sejak November 2016 pada perdagangan hari Selasa hanya sementara, karena harga naik kembali menyikapi posisi dollar AS yang masih dibawah 90,00. Terpantau di bursa komoditas berjangka Amerika ICE hari Kamis (15/02) harga terangkat oleh prospek panen di Pantai Gading dan Ghana berkurang.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Mei di ICE New York naik $ 24 atau 1 persen dari posisi akhir perdagangan sebelumnya ke posisi $2556 per ton, setelah sempat naik ke $2581 yang merupakan posisi tertinggi kedua sejak November 2016.
Demikian juga di bursa London, harga kakao berjangka untuk bulan Mei ditutup pada 1.794 pound per ton, naik 18 pound atau 1 persen setelah sempat naik ke level tertinggi sejak Januari 2017 pada 1.806 pound.
Analis Vibiz Research Center melihat harga kakao berjangka ICE secara teknikal yang dilihat pada MACD terus meningkat namun mencapai tingkat perkiraan dimana posisi kedua berkontraksi dan kemudian berbalik enam kali lipat sejak 1981.
Untuk perdagangan selanjutnya pada perdagangan hingga sesi Amerika malam nanti, harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa New York diperkirakan bergerak di kisaran resisten $2585 hingga $2615, namun jika terjadi koreksi akan bergerak pada kisaran support $2515 hingga $2480.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang