(Vibiznewa-Commodity) Harga emas dan perak mencapai $1265.30, ketinggian 10 hari yang baru walaupun setelah itu turun kembali namun masih tetap diatas batas $1260 sebagian disebabkan oleh turunnya indeks dolar AS. “Greenback” melanjutkan momentum “bearish”nya dan menyentuh ke kerendahan selama tiga minggu semalam terhadap pasangan utamanya, ditengah data pekerjaan AS yang suram yang menunjukkan pertumbuhan upah yang lebih lambat daripada yang diperkirakan. “Greenback” yang melemah membuat emas yang berdenominasikan dolar AS menjadi lebih murah buat para pembelinya yang menggunakan matauang asing dan sebaliknya.
Emas berjangka bulan Agustus terakhir diperdagangkan naik $9.50 per ons pada $1,265.30. Perak Comex bulan Juli terakhir diperdagangkan turun $0.146 pada $16.215 per ons.
Harga emas akan terus mendapatkan dukungan dari berlangsungnya ketegangan dalam perdagangan Amerika Serikat dan Cina dan ketidak pastian politik di Inggris, terutama setelah tiga menteri penganut Brexit mengundurkan diri lebih awal pada hari Senin kemarin ditengah perpecahan atas rencana Brexit yang baru dari Perdana Menteri May.
Para analis mengatakan bahwa ada korelasi yang kuat belakangan ini antara Yuan dan emas. Georgette Boele, commodity strategist pada ABN AMRO di Amsterdam mengatakan,”Saya berpikir Yuan kemungkinan besar akan tetap volatil tetapi tidak melemah secara agresif, berarti satu-satunya hal yang akan menyetir emas pada saat ini adalah dolar AS, yang pada saat ini melemah. Yuan naik setengah persen di pasar menjadi 6.6292 terhadap dolar AS, menjauh dari kerendahan yang terjadi pada bulan Juni – kejatuhan terbesar dalam sebulan – sementara indeks dolar AS melemah. Dolar AS yang melemah membuat emas yang berdenominasikan dolar AS menjadi lebih murah bagi para pemegang matauang negara lainnya. Barnabas Gan analis OCBC mengatakan sebagian investor telah membeli emas untuk melindungi posisi jual mereka.”
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
