(Vibiznews-Forex) Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.
Dolar AS memulai tahun 2020 dengan suatu pemulihan – mengambil kembali kerugian yang diderita pada akhir 2019 karena aliran keluar pada akhir tahun. Amerika Serikat dan Cina sedang menyiapkan diri untuk penandatangan kesepakatan perdagangan pada tanggal 15 Januari, sementara Cina mengumumkan lebih banyak stimulus dengan memangkas Reserve Requirement Ratio (RRR). Ketakutan akan Brexit yang tanpa kesepakatan telah muncul kembali. Ketegangan ditimur tengah mengalami eskalasi yang signifikan setelah AS membunuh Qassem Suleimani, yang dianggap sebagai orang nomor dua di rejim Iran. Harga emas naik tajam dan “assets safe-haven” juga menarik banyak permintaan. Janji Iran untuk membalas akan dicermati pasar.
Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:
- Mayor Jendral Qassim Suleimani terbunuh oleh serangan drone AS.
2. Same store sales naik 7.8% w/o/w, diatas kenaikan sebelumnya 6.2%.
3. Pending home sales index naik 1.2% m/o/m, diatas dari kenaikan yang diperkirakan 1.1%.
4. Jobless claims turun 2000 m/o/m, dari 224.000 menjadi 222.000.
5. Kesenjangan dalam perdagangan internasional menyempit dari $-66.8 miliar menjadi $-63.2 miliar pada bulan November.
Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:
- Kesepakatan perdagangan tetap menjadi harapan yang fana, masih belum ditanda tangani sampai sekarang.
2. FHFA House Price Index naik 0.2% m/o/m, dibawah dari kenaikan yang diperkirakan.
3. PMI Mfg Index muncul di 52.4 untuk bulan Desember, dibawah dari yang diperkirakan 52.5.
4. Retail inventories turun 0.7% m/o/m, dibawah dari kenaikan sebelumnya 0.1%.
5. Consumer confidence index muncul di 126.5 untuk bulan Desember, dibawah dari yang diperkirakan 128.0.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
