(Vibiznews-Commodity) Harga emas dan perak diperdagangkan tidak berubah pada awal perdagangan berjangka Amerika Serikat hari Rabu kemarin. Fokus pada pertengahan minggu beralih dari merebaknya virus corona ke hal-hal lain yang berpotensi mempengaruhi pasar, termasuk konklusi dari pertemuan FOMC.
Emas berjangka bulan Februari terakhir hanya naik $1.10 per ons pada $1,570.90. Harga perak Comex bulan Maret terakhir naik $0.027 pada $17.485 per ons.
Pasar saham Asia dan Eropa kebanyakan menguat semalam. Pasar Cina daratan tetap tutup karena liburan Tahun Baru Lunar Cina. Pasar saham Hong Kong dibuka setelah liburan dan ditutup turun. Indeks saham AS mengarah menguat pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai setelah keuntungan yang solid pada hari Selasa.
Sementara wabah virus corona masih belum semua terakomodasi, pasar pada saat ini menganggap peristiwa ini sudah penuh diperhitungkan ke dalam harga pasar. Persepsi ini bisa berubah. Para trader dan investor sedang mengalihkan perhatiannya ke hal-hal yang lain.
Pertemuan minggu ini dari FOMC the Fed yang dimulai pada hari Selasa pagi dan berakhir pada hari Rabu malam dengan sebuah pernyataan diperkirakan tidak mengubah kebijakan moneter AS.
Hal kunci diluar pasar metal kemarin adalah naiknya harga minyak mentah dan diperdagangkan disekitar $54.00 per barel. Sementara, indeks dolar AS sedikit naik dekat ketinggian dua bulan.
Pergerakan naik harga emas memiliki keuntungan tehnikal jangka pendek secara keseluruhan namun ketinggian bulan Januari masih merupakan “resistance” yang kuat untuk bisa diatasi. Obyektif pergerakan naik harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $1,613.30 setelah terlebih dahulu berhasil melewati $1,582.20 dan kemudian $1,588.40. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,550.00 setelah terlebih dahulu berhasil melewati $1,562.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
