(Vibiznews – Forex) GBP/USD berkonsolidasi, turun dari ketinggian 7 ½ bulan di 1.3268 menuju 1.3200, sekalipun CPI Inggris mengatasi dari yang diperkirakan dengan angka 1.0% YoY pada bulan Juli. Ketakutan akan gagalnya usaha berikutnya untuk mencapai kesepakatan Brexit menyebabkan penurunan ini.
Sepanjang perdagangan sesi Eropa GBP/USD tertekan turun menuju 1.3200. Pembicaraan Brexit antara Inggris dengan Uni Eropa yang semula diyakinkan oleh para investor akan bisa dicapai pada bulan Oktober sehingga terus menjadi faktor kunci yang mendukung kenaikan Poundsterling, ternyata meleset.
Berita-berita memberikan indikasi bahwa para negosiator Inggris tidak akan menerima setiap kesepakatan yang membatasi Inggris dengan peraturan-peraturan yang ada di Uni Eropa yang bisa mengecilkan kedaulatan Inggris, memberikan pertanda akan gagalnya perundinga berikutnya. Pada saat yang bersamaan, perwakilan dari Uni Eropa menyatakan bahwa pembicaraan hanya akan terlepas dari kemandekan apabila Inggris memelihara undang-undang perpajakan yang ada di Uni Eropa dan subsidi diantara para anggotanya sebagai bagian dari perdagangan.
Berita buruk mengenai pembicaraan Brexit ini, menutupi berita baik mengenai angka inflasi CPI Inggris yang tanpa terduga melompat ke level tertinggi sejak bulan Maret dan muncul di 1.0% YoY pada bulan Juli, dengan inflasi inti muncul di 1.8% dibandingkan dengan angka bulan lalu di 1.4%.
Sementara dolar AS masih tertekan turun dengan jatuhnya imbal hasil obligasi treasury AS dan optimisme mengenai potensi vaksin atas penyakit menular Covid – 19.
Kenaikan GBP/USD akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.3285 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3300 dan kemudian 1.3350. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.3185 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3100 dan kemudian 1.3070.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
