(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (31/8/2020) poundsterling dalam pair GBPUSD terkoreksi dari posisi tertinggi 9 bulan yang dicapai pada sesi Asia oleh reboundnya dolar AS. Secara bulanan, pair sedang berada dalam jalur kenaikan bulanan 1,8%.
Indeks dolar terpantau rebound setelah alami tekanan jual yang buruk pekan lalu dan secara bulanan sedang dalam jalur penurunan 1% dan bulan Agustus menjadi perdagangan terburuk dalam 5 tahun dan penurunan bulanan kelima berturut-turut, kerugian bulanan terpanjang sejak 2017.
Pekan lalu dolar tertekan oleh pengumuman Fed dalam pergeseran dalam kerangka kebijakan moneternya, memungkinkan target inflasi yang lebih fleksibel suku bunga dapat tetap rendah untuk periode yang lebih lama meskipun inflasi meningkat. Juga, kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi AS dan apakah anggota parlemen AS dapat mencapai kesepakatan tentang paket bantuan virus korona.
Pekan lalu juga Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan bank sentral tidak keluar dari kekuatan untuk mendukung ekonomi Inggris dengan alat yang mungkin diperlukan, termasuk kemungkinan suku bunga negatif. Namun, sterling akan tetap berada di bawah tekanan tinggi karena pembicaraan antara Inggris dan UE tentang hubungan masa depan terhenti pada bulan Agustus tanpa kemajuan apa pun pada masalah utama.
Untuk pergerakan selanjutnya secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup bearish, dan kini pair berada di posisi 1,3314 yang bergerak turun mendekati posisi pivot harian. Jika pair meluncur dan tembus ke posisi 1,3266, akan turun ke support kuatnya di 1,3215-1,3100. Namun jika terjadi koreksi kembali dan berhasil menembus 1.3375 akan lanjut ke resisten kuatnya di 1,3400-1,3450.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting