BEI Catat Kinerja Tahun 2021 Bertumbuh dengan Baik

394

(Vibiznews – IDX) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 secara online dan offline terbatas dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19 pada hari ini, Rabu (29/6). Agenda RUPST BEI 2022 meliputi:

1) Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2021,

2) Penunjukan Akuntan Publik Perseroan untuk Tahun Buku 2022,

3) Pengangkatan dan Penetapan Honorarium bagi Anggota Direksi Perseroan Masa Bakti 2022 – 2026 serta Pemberian Uang Jasa Pengabdian bagi Anggota Direksi Perseroan yang Berakhir Masa Baktinya,

4) Lain – Lain.

RUPST BEI 2022 dihadiri oleh 93 Pemegang Saham (atau 100 persen dari jumlah Pemegang Saham yang memiliki hak suara). Secara aklamasi, Pemegang Saham menyetujui Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2021, menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja anggota dari Ernst & Young Global (EY) sebagai Akuntan Publik yang akan mengaudit buku Perseroan untuk Tahun Buku 2022, menyetujui pengangkatan Anggota Direksi Perseroan untuk masa bakti 2022 – 2026, serta memberikan uang jasa pengabdian pada akhir masa jabatan kepada semua Anggota Direksi Perseroan masa bakti 2018 – 2022.

Pasar modal Indonesia pada tahun 2021 mulai mengalami pemulihan dan terus bertumbuh. Hal ini terlihat pada akhir tahun 2021 yang ditutup oleh kinerja positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai posisi 6.581,5 atau naik 10,1 persen (yoy), setelah mengalami penurunan pada masa pandemi tahun 2020. Adapun total nilai kapitalisasi pasar saham pada akhir tahun 2021 tercatat sebesar Rp8.255,62 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 18,4 persen (yoy).

Dari segi likuiditas perdagangan efek saham, Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) saham tahun 2021 juga mengalami kenaikan sebesar 45,2 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp13,4 triliun. Pada tahun 2021, rerata frekuensi perdagangan harian saham mengalami kenaikan sebesar 91,1 persen (yoy) menjadi 1,29 juta transaksi per hari. Frekuensi perdagangan harian saham mampu menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah BEI, yaitu 2.141.575 kali transaksi pada tanggal 9 Agustus 2021. Selain itu, rerata volume perdagangan harian Saham juga mengalami kenaikan sebesar 81,4 persen (yoy) menjadi 20,6 miliar saham per hari. Adapun pada tahun 2021, volume perdagangan harian saham menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah BEI, yaitu 50.982.543.199 saham pada tanggal 9 November 2021.

Dari sisi Perusahaan Tercatat, aktivitas jumlah Pencatatan Efek Baru Saham masih bertumbuh secara positif, BEI mampu mencatatkan 54 Perusahaan Tercatat baru dengan fund raised mencapai Rp62,61 triliun yang merupakan nilai fund raised tertinggi sepanjang sejarah BEI. Hal ini menghantarkan jumlah Perusahaan Tercatat di BEI mencapai 766 Perusahaan Tercatat pada akhir tahun 2021.

Dari segi pengembangan investor, pada tahun 2021 total jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 7,49 juta, atau mengalami pertumbuhan sebesar 93,0 persen (yoy). Sementara pada periode yang sama, investor saham telah mencapai 3,45 juta investor atau naik 103,6 persen (yoy).

Untuk terus menjaga momentum pertumbuhan pasar modal, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization (SRO) serta dukungan stakeholders, telah meluncurkan serangkaian inisiatif strategis pada tahun 2021. Dimulai dari Klasifikasi Industri Baru (IDX-IC), peluncuran Whistle Blowing System (WBS), enhancement Sistem Penyelenggaraan Pasar Alternatif (SPPA), peluncuran Daftar Efek dalam Pemantauan Khusus (Notasi Khusus “X”), hingga Penutupan Kode Broker dan Penyesuaian Mekanisme Perdagangan bersifat Ekuitas, serta berbagai aktivitas pengembangan lain yang telah dilaksanakan oleh BEI di tahun 2021.