(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan di teritori positip di atas 1.2000 di sekitar 1.2022, pada hari Selasa dengan dollar AS tetap berada di bawah tekanan bearish. Setelah data ekonomi dari AS menunjukkan kondisi yang memburuk di pasar perumahan, indeks dollar AS melanjutkan penurunan hariannya ke arah 106.50.
Indeks dollar AS (DXY) mengalami kejatuhan yang tajam setelah gagal memperpanjang tarikan naiknya ke atas 107.50 pada akhir jam perdagangan sesi Tokyo.
Berkurangnya ekspektasi akan kenaikan tingkat suku bunga the Fed untuk 100 basis poin telah mengirim DXY ke teritori yang negatip. Probabilita the Fed akan menaikkan tingkat bunga sebesar 100 bps telah jatuh ke bawah 30% dari sebelumnya hampir 90%.
Para trader mengurangi prospek hawkish dalam pergerakan the Fed berikutnya setelah melihat data makro ekonomi AS yang keluar pada minggu lalu dan juga sedikit berhati-hatinya pembicaraan dari para pejabat the Fed.
Pada hari Jumat minggu lalu, Departemen Perdagangan AS mempublikasikan data ekonomi Retail Sales AS bulan Juni yang naik 1.0% setelah revisi turun 0.1% pada bulan Mei. Sementara para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0.9%.
Menurut laporan New York Federal Reserve, akitifitas sektor manufaktur New York naik signifikan. Bank sentral regional AS ini mengatakan bahwa survey dari Empire State manufacturing mengenai indeks kondisi bisnis secara umum, menunjukkan kenaikan ke angka 11.1 untuk bulan Juli. Angka bulan Juli ini naik signifikan dari angka bulan Juni yang negatip sebesar 1.2. Angka ini juga jauh mengatasi perkiraan dari pada ekonom yang memperkirakan New York Fed’s Empire State Survey Index bulan Juli akan muncul di angka negatip – 2.1.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.1970 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1920 dan kemudian 1.1870. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2040 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2070 dan kemudian 1.2100.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido