(Vibiznews – Commodity) Apa yang akan terjadi dalam dua minggu ke depan akan sangat kritikal bagi harga emas menuju kepada akhir tahun. Semua mata sedang terus memandang kepada ronde terbaru dari data inflasi dan employment sementara emas menunjukkan tanda – tanda yang menjanjikan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan volatilitas pasar yang semakin intensif.
Emas mengalami perkembangan kunci pada pertengahan minggu lalu dengan harga emas naik dari kerendahan selama 2,5 tahun dan menuju ke arah level $1,700 per ons. Harga emas ditutup di $1.661, naik lebih dari 1% selama seminggu, meskipun turun dari 6 bulan berturut-turut.
Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?
Memasuki minggu perdagangan yang baru hari Senin minggu lalu di $1,644, emas berhasil mengakhiri minggu lalu pada hari Jumat dengan sedikit kenaikan ke $1,661. Pada awalnya hari Senin, emas sempat turun menyentuh kerendahan hampir 2 ½ tahun di $1,629 karena naiknya yields obligasi pemerintah AS dan membumbungnya indek dollar AS dan bertahan di $1,631 pada hari Selasa. Pada hari Rabu berhasil melanjutkan kenaikannya ke $1,655 karena pembelian safe-haven dan bertahan di $1,660 pada hari Kamis dan di $1,661 pada hari Jumat.
Pergerakan Harga Emas Harian Minggu Lalu
Harga emas turun lagi pada awal perdagangan sesi AS hari Senin. Harga emas turun menyentuh hampir kerendahan 2 ½ tahun berikutnya. Naiknya yields obligasi pemerintah dan membumbungnya indek dollar AS adalah elemen bearish utama yang membuat harga emas turun.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $15.00 ke $1,629.40 per troy ons.
Pasar global mengalami pergolakan yang keras pada hari Senin, dengan berlanjutnya sikap “risk-off” dalam trading yang terjadi sejak akhir minggu lalu. Kekuatiran akan terjadinya resesi ekonomi global meningkat dengan cepat.
Harga emas berhasil naik pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa, karena koreksi rebound harga dari tekanan jual belakangan ini dan karena aksi short covering dari para trader futures jangka pendek. Selain itu terlihat juga permintaan safe – haven di tengah naiknya volatilitas belakangan ini di pasar keuangan.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober naik $2.30 ke $1,631.70 per troy ons.
Harga emas berhasil naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, karena pembelian safe – haven di tengah pasar yang sangat gugup dengan kalender tanggalan segera beralih ke bulan yang akan bisa menjadi bulan yang penuh pergolakan di bulan Oktober baik untuk pasar keuangan maupun pasar saham.
Indeks dollar AS naik dan menyentuh ketinggian 20 tahun yang baru pada hari Rabu. Dolar AS yang sangat kuat telah memberikan tekanan yang serius terhadap matauang negara – negara yang lebih kecil, yang sangat mengkuatirkan negara – negara yang pernah mengalami krisis matauang pada dekade yang lalu. Setiap ada bank investasi atau perusahaan hedge fund yang besar yang mulai kelihatan bermasalah likuiditas, bisa memberikan petunjuk bahwa ada problem yang jauh lebih besar ke depannya. Skenario seperti ini bisa memicu masuknya pembeli ke emas yang safe-haven.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober naik $24.20 ke $1,655.40 per troy ons.
Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis. Emas tidak berhasil meneruskan kenaikannya yang besar melalui kekuatan beli yang berkelanjutan pada hari Rabu. Pada hari Kamis, indeks dollar AS dan yields obligasi pemerintah AS kembali naik lagi dan menekan harga emas.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $0.50 ke $1,654.50 per troy ons.
Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Jumat. Emas berhasil menangkap sedikit permintaan safe-haven menjelang akhir minggu. Pasar secara umum mengalami keengganan terhadap resiko yang tinggi di tengah goyahnya pasar keuangan, obligasi dan saham.
Emas berjangka kontrak bulan Oktober naik $7.20 ke $1,661.20 per troy ons.
Reversal Kunci
Pada hari Rabu, emas mengalamai reversal kunci. Terjadi ayunan yang baru dari level rendah berakhir ke harga penutupan yang lebih tinggi yang masih terus dapat bertahan sampai ke hari Kamis dan Jumat. Dilihat dari sudut analisa grafik hal ini sangat positip. Harga emas bergerak dari tren turun jangka pendek ke sideways dan sekarang bergerak naik.
Jika pasar emas bisa membawa harga emas naik lagi ke atas $1,700, tren naik akan bisa dicapai dan bergerak naik lebih tinggi lagi ke arah $1,740 adalah mungkin.
Sebelum terjadi reversal kunci, tehnikal emas sangat negatif, terutama setelah kejatuhan di bawah $1,680. Penurunan yang lebih curam di bawah $1,600 bisa membuka pintu kepada penurunan yang lebih signifikan berupa aksi jual sampai ke level kerendahan harga di $1,290.
Sebelum terjadi reversal kunci, tehnikal emas sangat suram. Hanya apabila harga emas berhasil naik ke atas $1,706 barulah tekanan turun ini bisa disingkirkan.
Meskipun demikian pergerakan naik ini harus terjadi dalam jangka waktu dua minggu ke depan. Kalau tidak, maka tren turun akan mengambil alih pergerakan harga emas kembali. Apa yang akan terjadi dalam pergerakan harga emas dua minggu ke depan adalah hal yang besar. Kecepatan yang extraordinary dan magnitude dari kenaikan tingkat bunga the Fed telah memberikan tekanan yang berat terhadap harga emas.
Ketegangan Geopolitik
Ketegangan geopolitik bisa menjadi salah satu penggerak harga emas naik dalam jangka pendek yang membawa harga emas naik ke atas $1,700. Perkembangan terbaru yang terlihat adalah Rusia mencaplok empat region di Ukraina Tenggara, dan berjanji akan menggunakan semua cara yang diperlukan untuk mempertahankan teritori yang sudah berhasil dicaplok. Jika eskalasi di Rusia benar benar meningkat kepada kemungkinan yang riil memakai ancaman nuklir, hal ini adalah positip bagi emas.
Namun perlu diingat bahwa setiap keuntungan yang dihasilkan sebagai akibat dari meningkatnya ketegangan geopolitik hanya akan bersifat sementara. Setiap saat ketegangan geopolitik meningkat pasti akan ada pergerakan naik yang sifatnya sebentar saja. Harga dengan cepat turun lagi ke level semula setelah ketegangan geopolitik mereda.
Mempertimbangkan situasi kebijakan moneter sekarang ini, kelihatannya akan sulit bagi emas untuk memindahkan tren bearish secara keseluruhan. Pada akhirnya, dollar AS akan terus kuat. Outlook ke depan tidak berubah. The Fed akan terus menaiikan tingkat suku bunga. Dan bahkan Bank of England akan melakukan pengetatan yang cukup agresif lagi.
Data Employment & Inflasi
Arah pergerakan harga emas dalam jangka pendek akan sangat tergantung kepada data inflasi dan employment yang akan dirilis dalam dua minggu pertama dari bulan Oktober.
Kelihatannya tidak akan ada breakout di dalam emas sampai setelah keluarnya angka inflasi dan employment. Apabila CPI atau employment lebih kuat daripada yang diperkirakan maka hal ini adalah negatip bagi harga emas. Ini menunjukkan bahwa the Fed kemungkinan akan lebih suka meneruskan kenaikan tingkat suku bunga ke 4.6% sebagaimana yang telah diperlihatkan dalam outline dot-plot the Fed. Inflasi yang tinggi akan juga bisa berarti pasar akan memperhitungkan dalam harga sesuatu yang lebih agresif dalam perjalanan selanjutnya.
Konsensus pasar memperkirakan laporan employment AS yang akan keluar pada hari Jumat minggu ini akan menunjukkan bahwa ekonomi AS menambah 250.000 posisi pekerjaan pada bulan September dan tingkat pengangguran tetap mendekati kerendahan selama 50 tahun di 3.7%.
Angka inflasi tahunan diperkirakan akan muncul di 8.1% pada bulan September setelah membukukan angka 8.3% pada bulan Agustus.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,649 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,625 dan kemudian $1,600.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,682 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,687 dan kemudian $1,700.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido