(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan di bawah 1.2000 di sekitar 1.1946, menjelang memasuki jam perdagangan sesi AS, tertekan oleh pergerakan yang negatip dalam sentimen terhadap resiko dan rebound-nya dollar AS.
Naiknya yields obligasi treasury AS memberikan dorongan tambahan terhadap dollar AS menjelang keluarnya data “mid-tier” dari AS.
GBP/USD memperpanjang penurunannya pada hari Kamis setelah gagal mengkapitalisir melemahnya dollar AS secara luas pada hari Rabu.
Pada hari Rabu, membaiknya sentimen pasar karena bagusnya data makro ekonomi dari Cina membuat dollar AS kesulitan mendapatkan permintaan. Meskipun sempat naik ke arah 1.2100 pada awal jam perdagangan sesi Eropa, GBP/USD kembali tertekan turun pada paruh kedua perdagangan.
Data inflasi Jerman yang lebih kuat daripada yang diperkirakan memberikan dorongan naik terhadap Euro dan penurunan yang tajam dari EUR/GBP menunjukkan bahwa Euro berhasil mengambil arus modal yang keluar dari Poundsterling.
Pada hari Kamis, pergerakan yang negatip dari sentimen terhadap resiko membebani pasangan matauang GBP/USD. Selanjutnya, naiknya yield obligasi treasury AS telah membantu dollar AS mengatasi rival – rivalnya, sehingga membebani pasangan matauang GBP/USD.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.1900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1840 dan kemudian 1.1800. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2030 dan kemudian 1.2060.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.


