(Vibiznews – Forex) GBP/USD mendapatkan keuntungan lebih dari 100 pips, diperdagangkan di sekitar 1.2557, pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis didukung oleh melemahnya dollar AS, yang terpukul oleh data employment yang lemah.
Initial Jobless Claims AS tanpa terduga naik ke level tertinggi sejak bulan Oktober 2021. Angka yang buruk ini mengurangi ekspektasi akan hawkish-nya the Fed.
Dolar AS juga mengalami kesukaran untuk mendapatkan permintaan dengan para investor bersandar kepada tidak adanya perubahan di dalam kebijakan tingkat bunga the Fed pada minggu depan.
Membaiknya sentiment terhadap resiko juga membantu menguatnya Poundsterling sementara EUR/GBP membukukan harga penutupan yang paling rendah sejak bulan Desember.
Pada hari Rabu, GBP/USD naik ke atas 1.2500 namun pada hari Kamis pagi berbalik turun ke arah 1.2450. Meskipun demikian, GBP/USD berhasil berbalik naik kembali pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis malam dengan 1.2480 berbalik menjadi support sebagaimana dengan yang ditunjukkan oleh outlook tehnikal jangka pendek sebelumnya.
Yields gilt Inggris membantu Poundsterling tetap tangguh menghadapi rival-rival utamanya. Yield gilt 2 tahun Inggris naik lebih dari 2% ke 4.6% dan menyentuh level tertinggi sejak bulan September.
Naiknya tingkat bunga Reserve Bank of Australia (RBA) dan Bank of Canada (BoC) pada minggu ini mengingatkan para investor akan keinginan para bank sentral utama dunia untuk memperketat kebijakan moneternya dalam rangka menghadapi tekanan inflasi global yang persisten.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2530 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2500 dan kemudian 1.2460. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2570 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2600 dan kemudian 1.2650.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
