(Vibiznews – Forex) GBP/USD sempat naik mencapai ketinggian bulanan yang baru di 1.2624, namun kemudian turun kembali sedikit ke 1.2605, di tengah berkurangnya pelemahan dari dolar AS dengan pulihnya kembali indeks dolar AS meskipun data inflasi CPI AS muncul lebih lemah daripada yang diperkirakan.
Sementara itu, Poundsterling naik, mengatasi rival-rivalnya, didukung oleh munculnya data employment Inggris yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan.
GBP/USD kehilangan lebih dari 50 pips pada hari Senin namun berhasil mengumpulkan momentum bullish-nya pada awal hari Selasa pagi. Pasangan matauang ini berhasil naik menembus 1.2600 setelah data inflasi CPI AS bulan Mei yang keluar menyebabkan dolar AS tetap berada di bawah tekanan jual.
Poundsterling sempat menarik para pembeli pada jam perdagangan Eropa hari Selasa pagi. Upah inflasi di Inggris sebagaimana dengan yang diukur oleh Average Earnings Excluding Bonus di bulan April, naik ke 7.2% per tahun dari sebelumnya 6.8% di bulan Maret sebagaimana dengan yang dilaporkan oleh Office for National Statistics Inggris.
Dengan angka Upah Inflasi di atas, yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan pasar di 6.9%, pertaruhan akan hawkish-nya Bank of England (BoE) mulai mendominasi tindakan pasar sehingga mendorong naik GBP/USD.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2560 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2520 dan kemudian 1.2500. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2650 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2700 dan kemudian 1.2750.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.



