(Vibiznews – Forex) GBP/USD kehilangan momentum pemulihannya dan turun ke bawah 1.2700 di sekitar 1.2688 pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, menghapus sebagian besar dari keuntungan harian yang dalam proses.
Setelah keluarnya data inflasi AS yang lebih kuat daripada yang diperkirakan, dolar AS tetap tangguh dan membebani pasangan matauang GBP/USD.
Arus keengganan terhadap resiko terus mengalir masuk ke dolar AS meskipun inflasi AS yang diukur oleh Consumer Price Index (CPI) pada bulan Juli mengalami penurunan sebagaimana dengan yang dilaporkan oleh Depertemen Tenaga Kerja AS pada hari Kamis.
Dolar AS bertambah menguat dengan Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat melaporkan kenaikan inflasi AS yang diukur oleh Producer Price Index (PPI). PPI AS muncul di 0.3% MoM di atas daripada yang diperkirakan di 0.2%, sementara per tahun PPI naik dari 0.2% ke 0.8%. Angka PPI intir yang mengeluarkan barang-barang yang volatile, naik 0.3% MoM melampaui daripada yang diperkirakan dan dari bulan lalu yang turun – 0.1%, sementara per tahun angkanya melampaui dari yang diperkirakan namun tidak berubah dari angka bulan Juni 2.4%.
Indeks dolar AS naik 0.35% ke 102.730 mengikuti kenaikan yields obligasi pemerintah benchmark 10 tahun ke 4.125%, naik 1 bps.
GBP/USD sempat naik ke atas 1.2700 pada jam perdagangan sesi Eropa hari Jumat pagi. Namun, pergerakan yang negatip di dalam sentimen terhadap resiko tidak mengijinkan pasangan matauang ini untuk mengumpulkan momentum bullish-nya.
Menurut laporan dari Office for National Statistics pada hari Jumat minggu lalu, Gross Domestic Product (GDP) riil Inggris berkembang dengan kecepatan 0.4% per tahun di kuartal kedua, lebih baik daripada yang diperkirakan pasar sebesar 0.2%.
Data lain dari Inggris menunjukkan bahwa pada bulan Juni, Industrial Production bertambah 1.8% per bulan sementara Manufacturing Production bertambah 2.4% per bulan.
Walaupun reaksi awal dari pasar membantu Poundsterling mendapatkan permintaannya, pembukaan yang bearish atas indeks saham FTSE 100 Inggris telah membatasi kenaikan pasangan matauang ini.
Sementara itu, indeks saham berjangka AS berbalik negatip setelah sebelumnya sempat naik pada jam perdagangan sesi Asia yang menyoroti sikap pasar yang berhati – hati.
Universitas Michigan baru-baru ini membukakan bahwa consumer sentiment AS bulan Agustus telah turun ke 71.2 dibandingkan dengan bulan Juli di 71.6, sedangkan ekspektasi akan inflasi membaik. Orang Amerika berpikir bahwa inflasi dalam horizon satu sampai lima tahun ke depan akan turun, dari 3.4% menjadi 3.3% dan dari 3% ke 2.9% berurutan.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2660 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2620 dan kemudian 1.2600. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2730 dan kemudian 1.2760.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.


