(Vibiznews – Forex) GBP/USD jatuh 5% pada awal jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu karena berita bahwa ekonomi AS tetap tangguh dengan tenaga kerja AS menambah lebih banyak pekerjaan daripada yang diperkirakan. GBP/USD turun dan diperdagangkan di sekitar 1.2543.
Angka laporan pekerjaan, Nonfarm Payrolls, AS bulan November muncul di 199.000 di atas dari yang diperkirakan di 183.000. Sementara angka tingkat pengangguran turun dari 3.9% ke 3.7%.
Sebagai respon terhadap angka Nonfarm Payrolls yang keluar, indeks dolar AS sempat melompat dan menembus kembali ke atas 104.00, sebelum akhirnya terkoreksi normal turun sedikit ke 103.722.
Menguatnya dolar AS adalah sebagai akibat pasar mengurangi pertaruhan akan cepatnya Federal Reserve memangkas tingkat suku bunganya pada tahun depan.
Dengan pasar tenaga kerja masih bertumbuh dan ketat, the Fed memiliki kelegaan untuk tetap mempertahankan tingkat bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama sepanjang diperlukan untuk membawa turun inflasi kembali ke 2%.
Average Hourly Earnings naik sesuai dengan yang diperkirakan 4% per tahun sementara angka per bulan naik ke 0.4% dari bulan sebelumnya di 0.2%.
Minggu ini beberapa bank sentral utama dunia akan memutuskan kebijakan mengenai tingkat bunganya pada pertengahan minggu, dengan bank sentral AS the Fed akan memutuskan mengenai tingkat bunganya yang terakhir pada tahun 2023 dan meng-update dot-plot outlook inflasi, yang diikuti oleh Bank of England (BoE) yang juga akan memutuskan tingkat bunganya yang terbaru.
Kedua bank sentral ini diperkirakan akan mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah menutup tahun 2023, dengan the Fed tetap pada 5.5% dan BoE tetap pada 5.25%.
Menjelang keluarnya keputusan dari para bank sentral utama dunia, Amerika Serikat akan mempublikasikan angka inflasinya yang terbaru yang diukur oleh Consumer Price Index (CPI) bulan November.
Sebelumnya, pada hari Selasa, Inggris akan mempublikasikan angka Average Earnings and Claimant Count Change, penghasilan rata-rata secara kuartalan yang disetahunkan diperkirakan akan turun dari 7.7% ke 7.4% pada kuartal ketiga.
Sementara itu pada bulan November diperkirakan ada sedikit kenaikan di dalam angka para pencari benefit pengangguran dari 17.800 ke 20.300.
Pada akhir minggu, S&P Global akan membukakan perkiraan pendahuluan dari Purchasing Manager Index (PMI) Jasa dan Manufaktur bulan Desember baik untuk ekonomi AS maupun untuk ekonomi Eropa.
Angka inflasi CPI AS dan angka pertumbuhan PMI Jasa dan Manufaktur ini akan meng- konfirmasi atau sebaliknya menyangkal perkataan para bank sentral tersebut. Semuanya ini akan menggoncang pasar keuangan dengan para investor sudah menaikkan gigi untuk apa yang mereka percayai sebagai tahun yang menggairahkan pada tahun 2024 yang akan segera datang.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2525 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2488 dan kemudian 1.2400. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2580 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2650 dan kemudian 1.2700.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.


