(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa melanjutkan kenaikannya ke atas $74.00 di sekitar $74.22 per barel, di tengah sentimen yang positip.
Minyak mentah WTI mendapatkan dukungan dari disrupsi geopolitik yang mempengaruhi perdagangan dan supply minyak mentah setelah grup militant Houthi kembali melakukan serangan terhadap kapal-kapal komersial pengangkut minyak mentah di dekat Yaman.
Pada hari Senin, kapal komersial Norwegia diserrang di Laut Merah, yang memicu British Petroleum, untuk menghentikan semua transit yang melalui jalur laut untuk sementara waktu. Perusahaan-perusahaan pengirim minyak mentah terdepan berusaha menghindari Terusan Suez.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mendeklarasikan bahwa Washington sedang membentuk koalisi dengan menteri – menteri pertahanan di region tersebut. Mereka siap berpartisipasi lewat pembicaraan secara virtual pada hari Selasa untuk membahas ancaman Houthi.
Selain itu, perpanjangan pemangkasan produksi minyak mentah sebanyak 50.000 barel per hari dari Rusia telah memainkan peranan di dalam mendukung dan mendorong naik harga minyak mentah.
Ditambah lagi, para pejabat Amerika Serikat pada hari Senin menunjukkan usaha mereka, dalam mendesak para kapal pengirim minyak mentah untuk memberikan lebih banyak informasi mengenai kesepakatan dengan minyak mentah dari Rusia, bertujuan untuk menguatkan pemaksaan dari sanksi yang diberikan.
Kenaikan harga minyak mentah WTI ditopang juga oleh melemahnya dolar AS. Indeks dolar AS turun 0.44% ke 101.737.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $73.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $71.16 dan kemudian $69.28. “Resistance” yang terdekat menunggu di $75.26 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $76.52 dan kemudian $78.40.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido
