(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah melompat tinggi pada perdagangan komoditas sesi Asia Jumat (19/4/2024), rebound dari posisi terendah 3 pekan lebih.
Lompatan harga minyak mentah cukup signifkan dipicu oleh pemberitaan adanya serangan rudal Israel menghantam sebuah lokasi di Iran.
Ledakan juga dilaporkan terjadi di Suriah selatan dan kawasan dekat Bagdad, Irak, dan jika laporan ini benar, maka kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut akan semakin meningkat.
Kondisi tersebut nantinya dapat menyebabkan gangguan pasokan minyak dunia sehingga mengangkat harga.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Mei sempat naik 3,6%% menjadi $85,68 per barel, kini terkoreksi kembali ke $84,39.
Untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent sempat naik 3,6% menjadi $90,23 per barel, kini terkoreksi ke posisi $88,81 per barel.
Penerapan kembali sanksi AS terhadap minyak Venezuela dan potensi pembatasan baru Uni Eropa terhadap Iran juga mendukung harga di pasar komoditascminyak.
Sebelum hari ini harga minyak turun dari level tertinggi dalam beberapa bulan karena serangan Iran terhadap Israel pada akhir pekan tidak menghasilkan tindakan balasan dalam waktu dekat.
Ketidakpastian di sisi permintaan juga membebani pasar menyusul lemahnya data ekonomi bulan Maret dari importir minyak mentah utama Tiongkok dan kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS dapat menunda penurunan suku bunga hingga tahun depan.
