(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Pasar keuangan di minggu lewat ini serempak bearish, dengan IHSG tergelincir ke 6 minggu terendahnya.
- Sentimen global saat ini adalah tensi geopolitik Timur Tengah yang membuat investor mencari safe haven assets, termasuk USD.
- Inflasi IHK September kembali turun ke 1,84% (yoy).
- Lembaga R&I mengafirmasi Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia pada peringkat BBB+.
- Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang adalah rilis cadangan devisa di hari Senin, keyakinan konsumen pada hari Selasa, dan penjualan ritel pada Rabu nanti.
Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 7-11 Oktober 2024.
===
Minggu yang baru lewat IHSG di pasar modal Indonesia terpantau berakhir kembali tergelincir di pekan ketiganya, jatuh ke level 6 minggu terendahnya, di tengah investor asing yang melakukan outflow sekitar Rp4,4 triliun dalam tujuan safe haven di tengah panasnya tensi geopolitik Timur Tengah, serta pengalihan ke pasar saham China yang mendapatkan stimulus jumbo. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya bias menguat khususnya kawasan China yang melejit. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,68%, atau 52,514 poin, ke level 7.690,490. Untuk minggu berikutnya (7-11 Oktober 2024), IHSG kemungkinan masih terkoreksi dan berupaya rebound dari oversold-nya, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.642 dan 7.763. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.492, dan bila tembus ke level 7.460.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan berlalu berakhir melemah tajam, masuk ke area sebulan terendahnya, ditekan dollar yang melejit sebagai safe haven di tengah tensi geopolitik Timur Tengah, serta pasar menantikan arah pemangkasan suku bunga the Fed berikutnya, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir merosot 2,88% atau 436 poin ke level Rp 15.555 per USD. Sementara, dollar global rally ke sekitar 7 minggu tertingginya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan sempat terkoreksi sejenak tetapi tetap uptrend, atau kemungkinan rupiah bangkit dari oversold-nya namun masih bearish, dalam range antara resistance di level Rp15.558 dan Rp Rp15.670, sementara support di level 15.167 dan Rp15.065.
Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau turun signifikan secara mingguannya, terlihat dari pergerakan lompat naik yield obligasi dan berakhir ke 6,643% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berbaliknya ke aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury terpantau melejit naik.
===
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2024 menurun dan terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi IHK September 2024 tercatat deflasi sebesar 0,12% (mtm), sehingga secara tahunan menurun menjadi 1,84% (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,12% (yoy).
Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mengafirmasi Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat BBB+, dua tingkat di atas investment grade, dengan outlook positif, pada 30 September 2024. R&I meyakini bahwa kondisi ekonomi Indonesia yang solid akan berlanjut.
Berdasarkan data transaksi 30 September – 3 Oktober 2024, nonresiden secara agregat tercatat beli neto Rp0,57 triliun. Beli neto di pasar SBN sebesar Rp6,13 triliun, sedangkan di pasar Saham jual neto sebesar Rp4,36 triliun dan di pasar SRBI jual neto sebesar Rp1,20 triliun.
===
Seorang investor ketika memilih instrumen investasinya dan kemudian masuk ke pasar tentunya berharap akan memperoleh profit dari keputusan investasinya tersebut. Harapan. Itu sesuatu yang begitu memengaruhi pandangan investor dan keputusan investasinya. Harapan yang diwarnai oleh ekspektasi. Kalau Anda ingin kenal pasar –memang sangat sulit untuk mengenalnya—harus tahu seperti apa ekspektasi pasar hari-hari ini.
Vibiznews.com selalu ingin memperkenalkan Anda kepada pasar, lebih dalam dan detail lagi, karena kami ada sebagai partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting