(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Kamis (16/10/2024) bergerak naik dari pelemahan moderat sebelumnya.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Desember 2024 bergerak positif dengan melonjak 1,17% menjadi sekitar MYR4.322 per ton, setelah sempat terkoreksi di MYR4.257.
Kenaikan harga CPO mendapat sumbangan dari kekuatan harga minyak kedelai bursa komoditas Tiongkok dan juga Chicago, serta rebound harga minyak mentah.
Selain itu, tanda-tanda ekspor yang kuat menguat, dengan surveyor kargo mencatat bahwa pengiriman produk minyak sawit Malaysia naik sebesar 14% menjadi 15,6% selama 1-15 Oktober dibandingkan dengan periode yang sama bulan lalu.
Di sisi output, data industri menunjukkan bahwa produksi turun 3,8% pada bulan September dari bulan Agustus.
Secara terpisah, Dewan Minyak Sawit Malaysia mencatat bahwa harga diperkirakan akan tetap stabil di atas MYR 4.000 bulan ini.
Namun, kenaikan lebih lanjut dibatasi oleh ringgit yang lebih kuat. Pada saat yang sama, impor minyak sawit oleh pembeli utama India anjlok hampir 30% pada bulan September karena harga yang lebih tinggi.
Sementara itu, beberapa investor bersikap hati-hati karena importir terbesar Tiongkok akan merilis angka PDB Q3 akhir pekan ini.
Untuk harga TBS terkini, harga sawit umur 9 tahun di Provinsi Riau turun Rp3,76/kg untuk periode 16 – 22 Oktober 2024 menjadi Rp3.355/kg.
Sebagai informasi, harga referensi minyak sawit di Indonesia untuk penetapan Bea Keluar dan pungutan skspor periode1— 31 Oktober 2024 adalah sebesar $893,64/MT. Nilai ini meningkat 6,45% dari periode September 2024 yang tercatat sebesar $839,53/MT.