(Vibiznews – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka pada hari Selasa turun tajam, terendah dalam 2 minggu tertekan peningkatan produksi di Pantai Gading.
Harga kakao berjangka kontrak Desember 2024 berakhir merosot 3,44% pada $7.140 per ton.
Pada hari Senin, data pemerintah menunjukkan bahwa petani Pantai Gading mengirimkan 192.804 MT kakao ke pelabuhan dari tanggal 1 Oktober hingga 20 Oktober, naik +12,9% dari 170.794 MT yang dikirimkan pada waktu yang sama tahun lalu. Pantai Gading adalah produsen kakao terbesar di dunia.
Demikian juga harga kakao juga terbebani oleh penurunan produksi dari Jumat lalu ketika regulator Pantai Gading Le Conseil Cafe-Cacao menaikkan estimasi produksi kakao Pantai Gading 2024/25 sebanyak 10% menjadi 2,1 MMT hingga 2,2 MMT dari perkiraan bulan Juni sebesar 2,0 MMT.
Sementara itu, permintaan kakao global beragam. Kamis lalu, National Confectioners Association melaporkan bahwa produksi kakao giling Amerika Utara pada Q3 naik +12% thn/thn menjadi 109.264 MT. Selain itu, Cocoa Association of Asia melaporkan bahwa produksi kakao giling Asia pada Q3 naik +2,6% thn/thn menjadi 216.998 MT. Namun, European Cocoa Association melaporkan bahwa produksi kakao giling Eropa pada Q3 turun -3,3% thn/thn menjadi 354.335 MT.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao masih tertekan peningkatan produksi di Pantai Gading. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $6.967-$6.795. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $7.359-$7.579.