(Vibiznews – Commodity) – Harga jagung mencapai harga tertinggi 16 bulan pada hari Selasa di harga diatas $5 yang pernah dicapai pada Oktober 2023 lalu.
Harga jagung Maret di CBOT naik 5.75 sen atau 1.16% menjadi $5.020 per bushel.
Laporan Pengiriman Ekspor Mingguan dari USDA
- Jagung yang dikirim pada minggu ini sampai 13 Februari sebesar 1.611 MMT (63.44 mbu). Naik 53.15% dari tahun lalu pada minggu yang sama. Naik 18.19% dari minggul lalu.
- Negera tujuan pengiriman jagung terbesar adalah Mexico sebesar 671,925 MT kemudian Jepang 254,389 MT , Vietnam 207,775 MT dan Korea Selatan 207,160 MT.
- Total pengiriman tahun marketing ini sebesar 24.73 MMT (973.5 mbu) . Naik 35.4% dari tahun lalu pada minggu yang sama.
- Komitmen pengiriman ekspor d 2024/25 sampai saat ini sebesar 46,416 MMT, sudah 75% dari perkiraan USDA . Masih diatas rata-rata 72% .
Pada hari Jumat pagi USDA melaporkan penjualan ekspor swasta sebesar 100,000 MT untuk pengiriman 2024/25 dari Columbia.
Laporan Penjualan Ekspor Mingguan pada hari Kamis
- Jagung yang dijual sebesar 1.649 MMT untuk 2024/25 sampai 6 Februari. Naik 11.6% dari minggu lalu dan mencapai tertinggi 3 minggu.
- Pembeli tertinggi Jepang sebesar 325,400 MT dan Mexico 262,600 MT.
- Penjualan untuk 2025/26 sebesar 350,096 MMT masih dalam range perkiraan 0 –500,000 MT. Terbanyak ke Mexico.
Dolar melemah pada hari Selasa sehingga harga jagung AS menjadi lebih murah apabila dibeli dengan mata uang diluar AS. Hal in membuat jagung AS dapat bersaing dengan jagung dari negara lain.
Brazil AgRural memperkirakan panen jagung pertama sudah selesai 29% pada hari Kamis lalu. Jagung untuk panen kedua sudah selesai ditanam 36%.
ANEC memperkirkan ekspor jagung Februari dari Brazil sebesar 1.28 MMT turun dari 1.3 MMT perkiraan sebelumnya.
Taiwan membuat tender untuk membeli jagung sebesar 65,000 MT dengan pengajuan penawaran berakhir pada hari Rabu.
Analisa tehnikal untuk jagung:
Support pertama di $4.85 dan berikut ke $4.67
Resistant pertama di $5.04 berikut ke $5.22
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting